Sukses

Vaksin COVID-19 Diharapkan Tersedia pada Juni 2021

Konsultan CDC Atlanta Elizabeth Jane Soepardi mengatakan, vaksin penyakit pada umumnya bisa memakan waktu hingga 15 tahun. Namun berbeda dengan pencarian vaksin COVID-19

Liputan6.com, Jakarta Konsultan Center for Disease Control and Prevention (CDC) Atlanta Elizabeth Jane Soepardi mengatakan bahwa vaksin COVID-19 diharapkan sudah tersedia dalam waktu 18 bulan. Menurutnya waktu tersebut sudah lebih cepat dibandingkan vaksin untuk penyakit lainnya.

"Produksi vaksin normal itu 10 sampai dengan 15 tahun," kata Jane dalam sebuah seminar daring pada Senin (15/6/2020).

Jane mengatakan bahwa pembuatan vaksin haruslah dilakukan secara bertahap. Misalnya pre-clinical yang bisa mencapai setahun, lalu dilanjutkan dengan tiga fase uji coba, untuk dilakukan tahap berikutnya.

"Jadi habis yang satu aman, lanjut ke fase dua. Fase dua aman, lanjut ke fase seterusnya. Itu sebabnya bisa 10 sampai 15 tahun. Vaksin HIV misalnya, sudah 25 tahun sampai sekarang belum ketemu, belum berhasil," kata Jane.

Khusus untuk COVID-19, Jane menyebut bahwa dunia tidak bisa menunggu terlalu lama seperti dilakukan pada vaksin-vaksin pada umumnya.

"Jadi, khusus untuk COVID-19 diminta dilakukannya semua simultan. Itu sebabnya diharapkan (vaksin tersedia) bisa dalam waktu 18 bulan," katanya.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diperkirakan Bulan Juni 2021

 Jane mengatakan sudah ada 9 calon vaksin yang telah memasuki fase uji klinis baik fase satu atau pun dua.

"Pabrik vaksin Indonesia, Biofarma. Itu saat ini sedang bekerja sama dengan Sinovac dari China untuk melakukan uji klinik. Jadi ada di Indonesia mau pun di China, itu bulan Juli akan dimulai. Sekitar 9 bulan dibutuhkan waktu itu," kata Jane.

"Diperkirakan paling cepat, kalau ini semua aman, bulan Juni 2021 baru kita punya vaksinnya." Dia menambahkan, masih ada 121 kandidat vaksin lain yang masih dalam tahap pra-klinis.

Belum adanya vaksin inilah yang membuat masyarakat diminta untuk berhati-hati dan jangan sampai tertular COVID-19. Apalagi, baru-baru ini pemerintah akan melakukan tatanan hidup normal yang baru.

"Pesannya adalah kita harus be smart. Sebelum ada vaksin, jangan sampai terinfeksi. Caranya bermacam-macam. Carilah kegiatan-kegiatan yang lebih bisa mulai online, bercocok tanam, olahraga, tidur cukup, makan buah sayur, berjemur," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.