Sukses

PSBB Provinsi Jabar Dianggap Sukses Tekan Jumlah Kasus COVID-19

Pemerintah Jawa Barat menganggap jumlah kasus COVID-19 menurun setelah diberlakukannya beberapa kali pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Jawa Barat menganggap jumlah kasus COVID-19 menurun setelah diberlakukannya beberapa kali pembatasan sosial berskala besar (PSBB). PSBB pertama diberlakukan di wilayah Bodebek disusul oleh Bandung Raya, serta yang kini berlangsung adalah PSBB tingkat provinsi.

Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, berdasarkan hasil evaluasi sementara pemberlakuan PSBB tingkat provinsi, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit rujukan COVID-19 beada di kisaran angka 350 orang. Angka itu dianggap mengalami penurunan, pasalnya pada pertengahan bulan April lalu, jumlah pasien terpapar COVID-19 mencapai 430 orang.

"Jadi di Jawa Barat selama PSBB, jumlah pasien yang dirawat itu justru turun, bukannya naik, kira - kiranya begitu. Puncaknya sudah berakhir di akhir April, kemudian turun. Kemudian tingkat kematian dari tujuh pasien per hari menjadi empat pasien per hari yang meninggal dunia. Tingkat kesembuhannya juga naik, hampir dua kali lipat," kata Kamil dalam konferensi pers di rumah dinas Gubernur Jawa Barat Gedung Pakuan, Bandung, Selasa, 12 Mei 2020.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Indeks Penularan 0,86

Sedangkan tingkat kecepatan paparan virus SARS-CoV-2 mencapai angka tiga untuk indeks tingkat reproduksi sebelum PSBB, Kamil mengatakan kini hanya diangka 0,86. Artinya kata, Kamil, PSBB dengan berbagai larangan tidak berkerumuan dan tidak mudik dapat menekan angka persebaran virus pemicu COVID-19 tersebut.

Kamil menjelaskan angka indeks penularan 0,86, bisa disebutkan bahwa seorang penderita COVID-19 dapat menularkan penyakitnya dalam rentang dua hari kepada satu orang lainnya.

Teknis perhitungannya ucap Kamil, jika indeksnya di angka satu dapat dikatakan seorang penderita dapat menularkan langsung hari itu juga kepada satu orang lainnya.

"Kalau indeksnya tiga, satu pasien dalam satu hari bisa menular ke tiga orang. Nah hari ini kita sudah di 0,86 artinya satu pasien menularkan ke satu orang lainnya mungkin dalam rentang dua hari. Jadi ini sangat baik," ujar Kamil. (Arie Nugraha)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini