Sukses

Pemprov Jabar Klaim Persiapan PSBB Bandung Raya Sudah 100 Persen

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengklaim persiapan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Bandung Raya yang meliputi Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang, sudah 100 persen.

Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengklaim persiapan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Bandung Raya yang meliputi Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang, sudah 100 persen. Termasuk keberadaan petugas dari kepolisian dan TNI, untuk menyiapkan titik-titik pengamanan.

Menurut Kamil, begitu juga dengan bantuan sosial senilai Rp500 ribu dari Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar yang telah mulai disalurkan supaya dampak sosial dan ekonomi akibat pandemi COVID-19 bisa tertangani.

"Pak Kapolda (Jabar), Pangdam III Siliwangi, dan jajaran dalam lima wilayah Bandung Raya ini sudah menyiapkan titik-titik pengamanan, kemudian persiapan penegakan disiplin bagi yang melanggar," kata Kamil dalam keterangan resminya ditulis, Bandung, Selasa, 21 April 2020.

Kamil menuturkan prosedur pengamanan PSBB di Bandung Raya, mengacu kepada evaluasi PSBB di Bodebek yang harus diperbaiki. Sehingga kata Kamil, dapat dijadikan landasan standar operasional prosedur oleh Polda Jabar.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Diiringi dengan RDT Masif

Kamil menyatakan, pemberlakuan PSBB Bandung Raya akan disertai dengan konsistensi rapid diagnostic test (RDT) masif. Sebab, tes masif dapat menunjang keberhasilan PSBB Bandung Raya karena tujuan pembatasan sosial tersebut adalah memutus rantai penularan, merawat dan mengobati penderita COVID-19.

"Keberhasilan PSBB ini adalah digunakan tes masif bersamaan, sehingga menghasilkan peta persebaran yang bisa dikendalikan. Kita bertekad tim Gugus Tugas Jawa Barat harus menjadi percontohan kesuksesan PSBB," ujar Kamil.

Sebagai tindaklanjut hasil tes cepat itu, Kamil menjelaskan Pemda Provinsi Jabar akan menggelar tes melalui pemeriksaan dengan teknik reaksi rantai polimerase (polymerase chain reaction/PCR) bagi warga terindikasi positif COVID-19. Itu karena adanya peningkatan kemampuan Labkesda Jabar.

3 dari 3 halaman

Labkesda Jabar Mampu Periksa 2 Ribu Sampel per Hari

Awalnya di Labkesda Jabar hanya dapat memeriksa 140 sampel per hari. Namun kini menjadi 2 ribu sampel per hari, maka tes PCR ini akan dintensifkan di zona PSBB di 10 kota dan kabupaten.

"Pemda Provinsi Jabar berupaya menguatkan kesiapsiagaan menghadapi lonjakan kasus positif COVID-19 dengan menambah 71 rumah sakit rujukan, sehingga total ada 105 rumah sakit rujukan yang tersebar di Jabar. Selain itu, sejumlah pemerintah kabupaten dan kota di Jabar mengalihfungsikan gedung maupun stadion sebagai ruang isolasi," sebut Kamil.

Saat ini selain di rumah sakit, sejumlah pasien COVID-19 sudah bergeser ke non rumah sakit. Salah satunya BPSDM Cimahi, kemudian di Cikarang Bekasi dan lokasi yang dialihfungsikan menjadi fasilitas kesehatan lainnya. (Arie Nugraha)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.