Sukses

Bolehkah Berolahraga di Luar Saat Pandemi COVID-19?

Cara melakukan olahraga di tengah pandemi COVID-10

Liputan6.com, Jakarta Semakin meluasnya penyebaran pandemi virus corona (COVID-19), menyebabkan perlombaan bidang olahraga dan berbagai acara perkumpulan ditunda dan dibatalkan, Anda mungkin mengkhawatirkan kesehatan Anda jika ini mempengaruhi rutinitas olahraga Anda.

Menurut David Nieman, Dr.PH., profesor kesehatan di Appalachian State University sekaligus direktur Human Performance Lab di North Carolina Research Campus, beserta Brian Labus, Ph.D., di University of Nevada, Las Vegas olahraga di luar rumah sebenarnya lebih aman. Apalagi bila di dalam rumah ada seseorang yang sedang terjangkit penyakit menular.

"Hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah berlari atau berolahraga di luar. Lagipula, tidak ada data yang menjelaskan bahwa Anda akan sakit dari patogen penyakit pernapasan saat berolahraga," ujar Nieman, seperti dikutip WomensHealthMag.

David menuturkan, paparan terhadap orang yang terinfeksi harus dikurangi sebanyak mungkin. Jadi jika Anda ingin berolahraga bersama teman kelompok, Anda bisa melindungi diri Anda dengan saling memberi jarak dan menghindari sentuhan tak penting. Dan tentu jangan lupakan mencuci tangan setibanya Anda di rumah.

"Berolahraga 30-60 menit dalam frekuensi sedang hingga cepat dapat membantu sistem kekebalan Anda mencegah virus. Saya menyarankan melakukan beberapa latihan fisik dimanapun Anda berada (lebih baik di rumah saja jika sedang di karantina), kecuali jika Anda sedang sakit," katanya.

Namun, David mengungkapkan jika Anda menderita flu atau virus corona, atau demam, orang sakit bisa salah menafsirkan bahwa mereka dapat 'mengeluarkan virus dengan berolahraga' atau 'mengeluarkan virus dari keringat," itu adalah mitos. Sebenarnya justru sebaliknya," kata Nieman.

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bisakah Virus Corona Menyebar Melalui Keringat?

 

Menurut CDC, transmisi virus corona terjadi saat dua orang atau lebih melakukan kontak langsung (sekitar 2-3 meter) dengan orang terinfeksi melalui percikan dari saluran napas, seperti batuk atau bersin. Jadi keringat tidak termasuk.

"Apakah virus corona bisa menular tanpa gejala? Ini masih belum diketahui. Bisa saja Anda menular tepat sebelum Anda menunjukkan gejala, tetapi para peneliti masih belum tahu dalam jangka waktu berapa lama dan seberapa menularnya," jelas David.

Memberi jarak adalah solusi untuk saat ini, ujar David. Para ahli masih berusaha mencari tahu jawabannya, masalahnya, virus ini tampaknya sangat menular dan menyebar sangat mudah melalui batuk dan bersin, dan dapat ditularkan oleh orang yang tidak berpikir bahwa mereka sakit. Itu sebabnya, mencuci tangan dan tidak menyentuh wajah sangat penting.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.