Sukses

Tak Divaksin, Remaja Atlanta Gagal Ginjal Akibat Komplikasi Flu

Seorang remaja di Atlanta, AS mengalami gagal ginjal akibat komplikasi flu

Liputan6.com, Jakarta Sehari sebelum Natal, John Chelcy terserang flu. Namun, remaja asal Atlanta, Amerika Serikat ini tiba-tiba merasakan sakit dan lelah yang tak pernah dirasakannya sebelumnya.

"Saya tidak bisa bergerak sendiri, saya butuh bantuan," kata pemuda 17 tahun ini seperti dikutip dari Fox 5 Atlanta pada Selasa (21/1/2020). Dia juga kesulitan berjalan dan tak mampu memakai pakaian sendiri.

Sang ibu, LaToya segera membawa putranya ke fasilitas kesehatan terdekat di rumah mereka. Ketika dokter menyentuhnya untuk diperiksa, John malah kesakitan.

"Ada sesuatu yang serius," kata LaToya seperti dikutip dari People. Dokter mendiagnosisnya dengan flu.

"Dia tidak pernah memiliki masalah kesehatan. Dia bahkan tidak pernah terserang flu," kata sang ibu. Namun John juga tidak pernah mendapatkan vaksin.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Fungsi Ginjal Turun hingga 20 Persen

John sempat dibawa pulang. Namun sakitnya memburuk. Dia lalu dibawa ke ruang gawat darurat.

"Mereka membuatnya mengeluarkan sampel urin. Urinnya berwarna gelap, seperti kopi," kata LaToya. Dokter mengatakan remaja ini terkena gagal ginjal.

LaToya mengatakan fungsi ginjalnya menurun hingga 20 persen.

Akhirnya, John mendapatkan koma secara induksi selama dua hari. Dia juga mendapat prosedur cuci darah. Pelajar Troup County High School ini juga didiagnosis pneumonia di paru-paru kanannya.

John dirawat di rumah sakit lebih dari tiga minggu. Sang ibu mengatakan bahwa dia akan mendapatkan vaksin flu sesegera mungkin.

Dokter Stephanie Jernigan dari rumah sakit yang merawat John, flu biasanya bisa dilewati tanpa komplikasi. Namun apa yang dialami pemuda ini menunjukkan bahwa penyakit tersebut bisa berkembang jadi lebih berbahaya.

Jernigan mengatakan, belum terlambat untuk John mendapatkan vaksin flu. Dia pun mendesak orangtua untuk memastikan anak-anaknya divaksinasi.

"Meski vaksinasi flu mungkin tidak selalu mencegah seseorang terkena flu, tidak ada pertanyaan bahwa itu benar-benar mengurangi keparahan penyakitnya," kata Jernigan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.