Sukses

Seperti Gus Solah, Cek Pantangan Makan bagi Pasien Ablasi

Adik kandung dari Mantan presiden ke empat, KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini mengalami kondisi detak jantung yang tidak beraturan.

Liputan6.com, Jakarta Gus Solah kini terbaring di rumah sakit Harapan Kita, Jakarta. Adik kandung dari Mantan presiden ke empat, KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini mengalami kondisi detak jantung yang tidak beraturan. 

Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Salahuddin Wahid ini memang memiliki riwayat jantung. Namun menurut pihak keluarga, hal itu tidak berkorelasi dengan sakit yang diderita Gus Solah kali ini.

Gus Solah pun disarankan untuk melakukan tindakan ablasi. Seperti dimuat Medicalnewstoday, ablasi jantung merupakan prosedur operasi untuk menangani detak jantung yang tidak teratur, misalnya aritmia dan atrial fibrillation (AFib)-- sejenis irama jantung yang tidak beraturan.

Ablasi dilakukan jika pengobatan dan pengaturan ulang irama jantung (Cardioversi - mengirim energi listrik ke otot jantung) tidak berhasil.

Ada beberapa makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi pasien setelah mendapat ablasi. Berikut ini ulasannya:

Boleh Dikonsumsi

- Makanan yang meningkatkan jumlah elektrolit dalam tubuh

Konsumsi makanan kaya akan sodium, kalium (kentang, alpukat, pisang, bayam), kalsium (produk susu dan sayuran hijau gelap) dan magnesium (sayuran hijau serta kacang-kacangan dan ikan).

 

Simak video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Boleh Dikonsumsi

Makanan atau minuman yang memicu ketidakteraturan irama jantung

- produk tembakau

- alkohol

- Beberapa obat flu dan batuk

- minuman berkafein seperti kopi, teh, dan soda

- penekan nafsu makan

- ganja

- beberapa obat kesehatan mental

- beberapa obat tekanan darah tinggi

Beberapa pasien mungkin tergoda untuk meminum suplemen, tapi sebaiknya Anda tidak mengonsumsinya tanpa berkonsultasi dengan dokter.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.