Sukses

Cek Fakta Kesehatan: Tidur Setelah Makan Siang Bikin Gemuk?

Kantuk yang kerap datang usai makan siang membuat banyak orang percaya tidur siang bisa membuat berat badan bertambah sehingga membuat gemuk.

Liputan6.com, Jakarta Kantuk yang kerap datang usai makan siang membuat banyak orang percaya tidur siang bisa membuat berat badan bertambah sehingga membuat gemuk. Hal ini kemudian dianggap sebagai suatu kebenaran.

Ada penjelasan mengenai rasa mengantuk yang hadir usai seseorang makan siang. Kantuk itu muncul karena setelah makan siang, aliran darah fokus pada saluran pencernaan dan berkurang di bagian otak.

Lantas, apakah asupan kalori yang didapat saat makan siang akan menumpuk menjadi lemak jika tidur siang? Tim Health Liputan6.com mencoba mencari jawabannya dalam Cek Fakta Kesehatan kali ini. 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Komentar Ahli

Pakar diet dr Grace Judio Kahl mengatakan tidak ada hubungan antara tidur setelah makan siang dengan kegemukan atau bertambahnya berat badan.

"Tidak, tidak ada hubungannya antara tidur usai makan siang dengan kegemukan," kata dr Grace, dihubungi Health beberapa waktu lalu.

Grace menjelaskan, kegemukan bukan disebabkan oleh tidur siang, melainkan terkait dengan total asupan kalori yang masuk dengan energi yang dikeluarkan.

"Terjadinya kegemukan bukan karena tidur siang. Jika total kalori yang masuk jauh lebih besar terus kelebihannya itu ditabung jadi lemak sehingga gemuk," katanya.

Artinya perlu dicermati apakah orang tersebut aktif bergerak atau malah mengadopsi gaya hidup sedentary (malas gerak). Grace mengatakan, bila seseorang mendapat total asupan kalori yang cukup lalu aktif bergerak, tidur siang tidak akan membuat berat badannya naik.

"Kalau dia pagi marathon lalu makan pagi, terus makan siang dan malam secukupnya, dan ia memiliki kebiasaan tidur siang, ya tidak bikin gemuk," ucapnya.

3 dari 3 halaman

Pola tidur buruk pengaruhi berat badan

Mengutip laman Livestrong, kontrol berat badan pada dasarnya adalah menjaga keseimbangan kalori. Jika seseorang makan terlalu banyak dan sedikit bergerak, maka hal itu akan menyebabkan kelebihan (surplus) kalori yang berujung pada meningkatnya berat badan.

Kebiasaan tidur memang bisa memengaruhi berat badan. Menurut studi yang dilakukan pada 2010 dan dimuat dalam jurnal Sleep, kurang tidur (kurang dari lima jam per malam) atau kelebihan tidur (lebih dari delapan jam pe malam) secara terus-menerus dikaitkan dengan penambahan berat badan pada orang di bawah usia 40. Kondisi tersebut terjadi setelah dilakukan lebih dari lima tahun.

Sementara jika Anda tertidur usai makan karena merasa sangat lelah karena kurang tidur, kemungkinan besar pola tidur Anda yang buruklah yang menyebabkan kenaikan berat badan, bukan perilaku tidur setelah makan. Ini karena kondisi kurang tidur memengaruhi hormon tubuh, terutama yang terkait dengan selera makan.

Saat kurang tidur, tubuh meningkatkan produksi ghrelin yang membuat rasa lapar timbul dan mengurangi kadar leptin yang mengontrol rasa kenyang. Jika Anda mengalami kelelahan kronis, Anda bisa jadi makan lebih banyak, bukan hanya sebelum tidur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini