Sukses

Sedotan Stainless Steel Tembus Otak Wanita Inggris hingga Meninggal Dunia

Petugas meminta agar penggunaan sedotan stainless steel harus dipakai dengan lebih hati-hati

Liputan6.com, Jakarta Kampanye penggunaan sedotan stainless steel atau logam saat ini memang banyak digencarkan sebagai pengganti sedotan plastik. Meski begitu, risiko pemakaiannya masih belum banyak diketahui.

Baru-baru ini, seorang wanita di Broadstone, Inggris meninggal akibat tertembus sedotan stainless steel. Kejadian itu berlangsung pada November 2018 lalu.

Daily Echo melaporkan, Elena Struthers-Gardner dinyatakan tewas setelah kecelakaan setelah dia terjatuh di dapur sambil memegang gelas berisi sedotan logam 10 inci. Benda itu menusuk mata kirinya dan menembus otaknya.

Melansir New York Post pada Rabu (10/7/2019), diketahui bahwa gelas yang digunakan memiliki tutup yang menahan sedotan agar tidak bergerak-gerak. Inilah salah satu penyebab benda itu tertahan dan menembus kepala Elena.

Elena yang sudah berusia 60, memang lebih rentan terjatuh setelah mengalami sebuah kecelakaan saat berkuda di usia mudanya. Insiden itu membuatnya mengalami patah tulang di bagian belakang dan skoliosis.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berhati-hati dalam Penggunaan Sedotan Stainless Steel

Mandy, pasangannya, menemukan Elena berbaring telungkup dengan suara gemericik yang aneh.

"Saya tidak mendengarnya jatuh," kata Mandy dalam sebuah pernyataan.

"Gelasnya tergeletak di lantai masih utuh dan sedotan masih di dalamnya. Saya memperhatikan sedotan itu menempel di kepalanya," Mandy menjelaskan.

Elena sempat dilarikan ke rumah sakit di wilayah Southhampton karena saat itu, dia belum meninggal. Namun, kondisi yang terlalu parah membuatnya meninggal keesokan harinya.

Petugas menyatakan bahwa penyebab kematiannya adalah cedera otak traumatis. Kejadian ini membuat pihak koroner meminta masyarakat agar lebih waspada dalam menggunakan sedotan logam, serta tidak memakainya dengan gelas yang memiliki penahan sedotan.

"Jelas harus sangat berhati-hati dalam menggunakan sedotan logam ini," kata asisten koroner Brendan Allen.

Mandy sendiri meminta orang lain belajar dari kejadian ini.

"Saya hanya merasa bahwa di tangan orang-orang dengan masalah mobilitas seperti Elena, anak-anak, atau bahkan orang sehat yang kehilangan pijakan, sedotan ini sangat panjang dan kuat," ujarnya.

"Sekalipun tidak mengakhiri hidup, mereka bisa sangat berbahaya."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.