Sukses

Studi: Kecoak Kini Lebih Kebal Pestisida

Para ilmuwan menemukan bahwa kecoak dalam penelitiannya, mengembangkan ketahanan tubuh terhadap pestisida

Liputan6.com, Jakarta Kecoak yang selama ini dianggap oleh sebagian orang menjijikkan, dikenal memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Sebuah studi terbaru bahkan menemukan bahwa saat ini, mereka mengembangkan kekebalan untuk melawan pestisida.

Dalam jurnal Scientific Reports, penelitian yang dilakukan terhadap kecoak Jerman (Blattella germanica), memperlihatkan resistensi hewan tersebut terhadap pestisida. Sekalipun, zat yang digunakan belum pernah ditemuinya.

Para ilmuwan dari Purdue University mengadakan percobaan untuk mengetahui bagaimana mereka bisa mengembangkan kekebalan tersebut. Studi tersebut untuk mengetahui bagaimana cara pemberantasan serta pengendalian populasi dengan lebih optimal.

"Jika Anda memiliki kemampuan untuk menguji kecoak terlebih dahulu dan memilih insektisida dengan resistensi rendah, itu meningkatkan peluang," kata ahli entomologi, Michael Scharf seperti dikutip dari Science Alert pada Senin (1/7/2019).

"Tetapi meski begitu, kita memiliki masalah dalam mengendalikan populasi."

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lebih Kebal Terhadap Pestisida

Dari beberapa percobaan yang dilakukan, Scharf dan timnya menemukan bahwa beberapa populasi kecoak yang mereka kumpulkan tetap berkembang meski sudah diberikan pestisida. Misalnya di salah satu kelompok di wilayah Danville yang tingkat resistensinya mencapai 16 persen.

Mereka juga mencatat bahwa ketika kecoak dalam penelitian terpapar satu jenis pestisida, peluang mereka untuk bertahan hidup lebih baik.

Salah satu kasus dalam penelitian ini adalah serangga yang terpapar zat abamektin setiap bulan, lebih kebal terhadap dua pestisida jenis lain yang digunakan dalam studi. Padahal, abamektin dalam studi ini terbilang sedikit berhasil dalam pemberantasan kecoak yang ada di sebuah apartemen di Indianapolis.

"Kami melihat peningkatan resistensi empat atau enam kali lipat hanya dalam satu generasi," kata Scharf.

"Kami tidak memiliki petunjuk bahwa hal seperti itu, bisa terjadi secepat ini."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.