Sukses

Mengintip Program Dua Paslon Pilpres 2019 Hadapi Masalah Stunting

Dalam mengatasi stunting, Jokowi-Amin akan menggunakan dana desa, sementara Prabowo-Sandi memiliki Gerakan EMAS

Liputan6.com, Jakarta Masalah stunting menjadi salah satu hal yang diprediksi akan dibahas dalam debat cawapres yang berlangsung pada Minggu, 17 Maret 2019.

Selain karena isu kesehatan merupakan tema yang akan diangkat, masalah gizi tersebut juga banyak dibicarakan oleh kedua kubu di berbagai kesempatan.

Dalam pertemuannya dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia beberapa waktu lalu, kedua kubu memaparkan sejumlah program terkait dengan isu kesehatan dan pendidikan. Khususnya yang berkaitan dengan anak.

Berdasarkan rilis yang diterima Health Liputan6.com, pasangan 01 Jokowi-Amin memiliki visi misi yang terkait perlindungan anak bernama Indonesia Maju/Nawacita 2.0.

Dalam program tersebut, pihaknya menyatakan bahwa mereka akan mengembangkan sistem jaminan gizi dan tumbuh kembang anak. Mereka juga menyatakan bahwa keberhasilan di periode pertama Jokowi dalam penurunan stunting adalah sebuah prestasi.

"Stunting lebih banyak terjadi di pedesaan. Pemerintahan Jokowi memiliki program dana desa. Karena itu, Jokowi-Ma'ruf akan menggunakan pendekatan dana desa untuk mengurangi stunting," kata Direktur Penggalangan Pemilih Perempuan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin, Ida Fauziyah seperti dikutip dari Antara pada Jumat (15/3/2019).

"Jika terpilih, kami akan melanjutkan pemanfaatan Dana Desa untuk pembangunan manusia. Salah satu fokusnya untuk memperbaiki gizi dan kesehatan perempuan, ibu, dan anak. Dana Desa bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki gizi warga desa."

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Program Paslon 02 Hadapi Stunting

Dari sisi 02, Prabowo-Sandi memiliki Program Gizi Seimbang dan Gerakan EMAS (Emak-emak dan Anak-anak Minum Susu). Mereka juga memiliki program pemberdayaan masyarakat (gotong royong) untuk hidup sehat seperti revitalisasi posyandu, posbindu, UKS (Usaha Kesehatan Sekolah), Poskesdes (Pos Kesehatan Desa), dan Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren). 

Prabowo-Sandi juga menyoroti perbaikan kualitas gizi, air bersih, serta sanitasi. Khususnya untuk menangani masalah stunting yang dianggap sebagai masalah besar di Indonesia.

Dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu, stunting dianggap sebagai sebuah masalah serius oleh kubu Prabowo-Sandi. Mengutip Merdeka.com, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menegaskan masalah stunting merupakan salah satu prioritas pasangan capres-cawapres yang diusung Koalisi Indonesia Adil dan Makmur.

"Bagi Prabowo-Sandi stunting adalah persoalan serius. Stunting akan mempengaruhi produktivitas anak Indonesia di masa yang akan datang," kata Sara.

Dia menambahkan, Indonesia akan memasuki bonus demografi pada 2030. Ini bisa menjadi bencana apabila masalah stunting tidak ditanggulangi.

"Stunting bukan hanya soal fisik yang pendek, tapi juga soal kecerdasan anak. Kita butuh tenaga kerja produktif untuk membangun Indonesia ke depan," kata anggota Komisi VIII DPR itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.