Sukses

Ketakutan Ani Yudhoyono Akan Istana Merdeka yang Konon Berhantu

Seperti ini cara Ani Yudhoyono membuang rasa takut tersebut

Liputan6.com, Jakarta Orang-orang boleh saja berkata tinggal di Istana Merdeka itu pasti enak. Namun, tidak demikian dengan Ani Yudhoyono, yang justru harus melewati masa adaptasi ketika memulai kehidupan baru di sana.

Langit-langit yang menjulang tinggi, tak ada keramaian, dan aura sepi yang begitu menggigit nyaris menciutkan nyalinya sewaktu akan pindah ke Istana Merdeka. Yang bikin kedua kaki Ani terasa berat untuk melangkah meninggalkan Cikeas.

Di dalam buku 10 Tahun Perjalanan Hati, Ani Yudhoyono, mengatakan, bukan perkara mudah untuk betul-betul melebur dengan suasana khas istana. Perasaan dia kala itu benar-benar tak menentu.

"Satu, dua, atau tiga hari di dalam istana mungkin akan menciptakan sensasi excited. Tapi selanjutnya, saya yakin siapa pun akan merindukan bantal guling di rumah, atau aroma hangat dapur dan ruang-ruang privat yang sangat akrab," katanya.

"Sebenarnya, kita tak bisa lari dari kebutuhan akan feeling home. Dan di istana, itu relatif sulit dirasakan," ujar Ani Yudhoyono seperti dikutip Health Liputan6.com dari buku yang ditulis Alberthiene Endah pada Senin, 18 Februari 2019.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Ani Yudhoyono Takut Hantu

Ani berusaha sekuat tenaga menerima kenyataan, saat itu statusnya adalah Ibu Negara. Yang diharuskan tinggal di Istana Merdeka. Mau bilang tak siap, harus siap. Ingin menolak, tapi tak bisa. Ani Yudhoyono hanya bisa pasrah, dan menyerahkannya pada waktu.

Namun, di saat Ani ingin lebih luwes sebagai penghuni istana yang baru, tiba-tiba saja sebuah 'gangguan' menghampirinya. Itu tak lain datang dari kisah-kisah yang bikin merinding.

Ani Yudhoyono, mengaku, sempat senewen saat beberapa kerabat mencetuskan satu hal yang tak enak.

"Hati-hati lho, Mbak, bangunan tua itu biasanya ada penghuninya," ujar salah satu dari mereka.

Mendengar pernyataan tersebut, ibu dari AHY dan Ibas ini berusaha tenang dan tersenyum geli, "Lha ya pasti, sekarang saya dan Mas Bambang yang menghuni."

Sang kerabat bukannya menyudahi omongan tersebut, malah semakin menekankan maksud dari omongan tersebut.

"Maksudnya, ada hantunya, Mbak..."

 

3 dari 5 halaman

Agak Gentar

Omongan-omongan semacam ini membuatnya agak gentar. Ani mengaku termasuk yang tidak percaya akan kisah-kisah tentang penampakan hantu. Namun kenyataannya, ketika sang suami sudah berada di kantornya dan petugas protokol mulai menjauh, Ani merinding sendiri di dalam kamar.

Langit-langit yang tinggi, ditambah keheningan istana yang mencekam dalam lengkungan dinding tebal sempat membuatnya merinding beberapa kali.

"Saya lalu pura-pura riang melangkah ke segala penjuru istana, padahal sedang melarikan diri dari ketakutan di dalam kamar sendirian," katanya.

4 dari 5 halaman

Tak Mau Larut dalam Ketakutan

Ani pun tak mau larut dalam ketakutan. Dia kemudian berpikir, rasa takut harus segera ditumpas dengan cara mengenal istana lebih dekat. 

Seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. "Siapa tahu kalau memang benar ada hantu, mereka baik pada saya. Maka saya pun meminta untuk bisa memahami istana lebih jauh," katanya. 

Dayung bersambut. Tidak lama saat dia memikirkan hal tersebut, petugas protokol tiba-tiba saja menghampirnya dengan membawa kabar bahwa tim Setpres akan mengajaknya berkeliling dan melongok ruang-ruang dalam istana, serta memberi penjelasan gamblang.

 

5 dari 5 halaman

Ani Yudhoyono Berkenalan dengan Istana

Adalah Otty yang memandu Ani melihat-lihat keseluruhan ruangan di Istana Merdeka. Dari ruangan tempat menerima tamu, sampai sebuah ruangan yang sering dia lihat di TVRI, sewaktu Presiden Soeharto menerima tamu-tamu negara. 

Ruangan yang dimaksud itu adalah Ruang Jepara. Yang sekujur dindingnya diwarnai ukiran Jepara, juga dua pilar besar yang di dalamnya dilapisi ukiran. 

Sepanjang memasuki ruang-ruang tersebut, Ani tak habis-habisnya mengucapkan rasa syukur sambil menahan napas. Selain berkeliling di Istana Merdeka, Istana Negara pun dipijak.

Usaha itu ternyata berhasil. Perlahan-lahan rasa takut Ani terhadap 'hantu' yang katanya menjadi penghuni istana hilang. 

Setelah diberitahu sejarah panjang dari ruangan tersebut, dia malah ingin mempelajarinya lebih jauh. Bangunan itu merekam jejak sejarah berabad-abad lamanya. Sungguh agung. 

"Jadi, buat apa takut sama hantu? Malah saya tertantang untuk menyusuri istana-istana lainnya dan menginap di sana," katanya.

Betul juga pepatah yang mengatakan tak kenal maka tak sayang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini