Sukses

Penyakit Bersumber dari Hewan Masih Menghantui Masyarakat

Ancaman penyakit yang harus diwaspadai sekarang masih seputar penyakit yang bersumber dari hewan.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, dr Anung Sugihantono, mengatakan, ancaman penyakit yang harus diwaspadai sekarang masih seputar penyakit yang bersumber dari hewan. 

Hal ini menjadi perhatian Kementerian Kesehatan Republik Indonesia agar penanganannya tidak menjadi masalah bagi kesehatan manusia.

"Penyakit apa yang menjadi concern saat ini, saya ngomong yang lebih makro di dalam konteks zoonotic, kita bicara tentang penyakit yang ditularkan karena vektor gitu," kata Anung pada konferensi pers Global Health Security Agenda (GHSA) Ministerial Meeting di Bali Nusa Dua Convention Center 2 pada Senin, 5 November 2018.

Itu berarti tidak jauh-jauh dari nyamuk, kelelawar, tikus, dan anjing. "Mulai dari malaria, demam berdarah, masih menjadi perhatian kita," kata Anung.

Belum lagi penyakit yang berasal dari unggas, seperti flu burung, yang hingga saat ini virusnya masih terus bermutasi. 

"Ini flu burung mutan (mutasi) terus, mutan terus, mutan terus, sampai saya suka bingung nama virusnya," kata Anung sambil bercanda. 

Kondisi di atas yang semakin menegaskan komitmen Pemerintah Indonesia untuk menyelenggarakan Pertemuan Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis, sebagai salah satu rangkaian acara Pertemuan Tingkat Menteri Global Health Securitu Agenda (GHSA) di Bali, guna mencegah dan menanggulangi penyebaran penyakit zoonosis secara global.

Selain Indonesia, ada 14 negara yang tergabung dalam Zoonotic Disease Action Package (ZDAP) turut hadir untuk membahas pencapaian dan rencana aksi implementasi 2014-2019.

Di kesempatan yang sama, Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri Kementerian Kesehatan republik Indonesia, Acep Somantri, mengatakan, pertemuan tahunan ini merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan kerjasama secara global.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini