Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

5 Hal tentang Ekoseksualitas, Berhubungan Seks dengan Alam

Seks dengan alam atau ekoseksualitas (ecosexuality) adalah keyakinan orang-orang yang memanjakan diri berhubungan seksual dan non-seksual dengan alam.

Liputan6.com, Jakarta Seks dengan alam atau ekoseksualitas (ecosexuality) adalah keyakinan orang-orang yang memanjakan diri berhubungan seksual dan non-seksual dengan alam. Para pelaku ekoseksual melihat Bumi tengah menghadapi segala macam bahaya yang dapat menghancurkan sumber daya alam.

Mereka ingin menunjukkan hubungan manusia dan Bumi dengan cara yang berbeda. Para ekoseksual ingin kita melihat Bumi sebagai kekasih, bukan sebagai ibu.

Komunitas ekoseksual dipimpin oleh kelompok yang berpusat di Melbourne, Australia. Melansir laman Hindustan Times, Kamis (25/10/2018), ada beberapa hal yang harus diketahui dari seks dengan alam.

1. Berhubungan seks dengan Bumi

Ekoseksualitas pada dasarnya berarti menunjukkan cinta kepada Bumi. Cinta kepada Bumi ditunjukkan tanpa malu-malu, seperti memeluk pohon, memijat tanah dengan kaki, dan berbicara nakal pada tanaman.

"Kami membelai bebatuan dan menyentuh air terjun dengan bahagia. Kami bercinta dengan Bumi melalui indera kami," menurut keyakinan pelaku ekoseksual.

2. Mereka ingin melihat alam sebagai kekasih

Para ekoseksual percaya, kita tidak seharusnya memperlakukan planet ini sebagai ibu, tetapi sebagai kekasih.

"Anda mungkin memberi ibumu waktu yang sulit dan dia akan tahan dengan itu. Tapi dengan seorang kekasih itu masalah memberi dan menerima. Para ekoseksual percaya, itulah yang dibutuhkan planet saat ini,” kata Annie Sprinkle, salah satu pionir gerakan ekoseksual berkata. 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ekoseksualitas sebagai identitas

3. Memerangi perubahan iklim

Melihat Bumi sebagai seorang kekasih juga dinilai akan mampu memerangi perubahan iklim. Hal ini bertujuan melindungi dan melestarikan lingkungan.

Mereka merasa dengan tindakan seperti memeluk pohon dan bersetubuh dengan bumi dapat membantu memerangi tekanan akibat industrialisasi.

4. Ekoseksualitas sebagai identitas

Menurut para ekoseksual, seks dengan alam sebagai identitas diri.

“Bagi sebagian dari kami yang menjadi ekoseksual, itu adalah identitas utama (seksual), sedangkan bagi yang lain ya tidak," kata Annie.

5. Ekoseksual memakai kondom di jari-jari mereka

Ekoseksual kadang-kadang juga menggunakan kondom kecil yang dikenakan di jari-jari. Ini karena kontrasepsi sebagai bagian utama dari ekoseksualitas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.