Sukses

Manfaat Si Kecil Berhitung Pakai Jari

Kebiasaan berhitung pakai jari berkontribusi pada pengembangan pola pikir si Kecil lebih lanjut.

Liputan6.com, Jakarta Saat soal matematika masih sederhana, anak akan berhitung dengan bantuan jarinya. Rupanya, kebiasaan itu berkontribusi pada pengembangan pola pikir si Kecil lebih lanjut.

"Menghentikan siswa menggunakan jari mereka ketika berhitung, sama saja dengan menghentikan perkembangan kemampuan matematika mereka. Jari mungkin salah satu alat bantu visual yang paling berguna, dan area jari di otak kita digunakan dengan baik hingga dewasa," ungkap Profesor Jo Boaler dari Stanford University, Amerika Serikat di The Atlantic.

Kebutuhan dan pentingnya koordinasi jari dan otak, bisa menjadi alasan bahwa pianis, dan musisi lain, sering menunjukkan pemahaman matematika yang lebih tinggi daripada orang yang tidak mempelajari alat musik.

Boaler mengembangkan penelitian dan kurikulum untuk mendukung cara yang lebih menarik mengajar matematika. Yaitu dengan menerapkan pemikiran visual, berhitung, dan pemikiran yang berkembang.

Programnya diberi nama YouCubed membantu siswa dan guru untuk belajar dan mengajar matematika. Banyak murid yang merasa bingung dengan abstaraksi angka dan rumus dalam matematika.

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cara menarik belajar matematika

Boaler mengembangkan penelitian dan kurikulum untuk mendukung cara yang lebih menarik mengajar matematika. Yaitu dengan menerapkan pemikiran visual, berhitung, dan pemikiran yang berkembang.

Programnya diberi nama YouCubed membantu siswa dan guru untuk belajar dan mengajar matematika. Banyak murid yang merasa bingung dengan abstaraksi angka dan rumus dalam matematika.

" Siswa dibuat untuk menghapal rumus dan langsung menyelesaikan soal dengan sedikit representasi visual, sering kali karena arahan kebijakan dan panduan kurikulum yang salah. Padahal para siswa harus memahaminya dulu secara nyata, bukan dengan soal yang abstrak," kata Boaler.

Ia pun menyarankan untuk tetap mengajarkan anak dan para siswa untuk berhitung menggunakan jari sebagai objek menghitung visual. Hal ini akan sangat baik bagi perkembangan otak dan kemampuan berhitungnya.

 

 

 

Penulis: Mutia

Sumber: Dream.co.id

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.