Sukses

4 Manfaat Punya Anak dengan Usia Berdekatan

Ketika Mommy Andreana Friska dari Babyologist dikarunia punya 2 anak dengan jarak berdekatan, ia mempelajari banyak hal positif dan ternyata sangat menyenangkan.

Liputan6.com, Jakarta Memiliki anak dengan selisih usia berdekatan jadi tantangan tersendiri bagi sebagian orang. Belum lagi berbagai komentar dari lingkungan sekitar. Tapi, Mommy Andreana Friska dari Babyologist punya kiat tersendiri mengasuh buah hati yang usianya tak terpaut jauh. Simak kisahnya berikut ini...

Punya dua anak yaitu Kezia dan Letisha yang usianya hanya berbeda 19 bulan membuat saya sangat sering mendengar komentar orang seperti, “Enak ya sudah punya dua anak. Usianya dekat lagi. Jadi lucu. Nanti kalau sudah gede, sudah sekolah, bareng jadi lebih gampang apa-apanya. Duh jadi pengen deh!” atau, "Duh.. kasihan ya anaknya masih kecil sudah punya adik lagi, tidak terpikir apa nanti cara mengasuhnya? Perhatiannya berkurang, dong".

Ketika saya dikarunia punya 2 anak dengan jarak berdekatan, saya mempelajari banyak hal positif dan ternyata sangat menyenangkan. Rumah lebih ramai, kakak dan adik punya teman saling berbagi dan bermain bersama, dan membuat saya menjadi lebih bijak sebagai orang tua.

Saya mau sharing kelebihan mempunyai 2 anak dengan usia berdekatan dan Moms seharusnya tidak perlu takut melainkan bersyukur untuk hal ini.

1. Teman bermain

Awalnya saat adik Kezia masih belum lahir, kami membelikan banyak mainan untuk teman bermainnya. Tetapi karena dia cepat bosan, mainan tersebut pun hanya bertahan sebentar menemani kakak Kezia bermain.

Setelah adiknya – Letisha lahir, saya sangat bersyukur karena kakak Kezia sekarang merasa ada teman yang bisa dia ajak bermain. Mainan yang tadi hanya disimpan, sekarang diajak sharing dengan adiknya.

Begitu juga dengan adiknya, karena melihat kakaknya bermain, dia menjadi cepat belajar dan motoriknya cepat berkembang. Mereka berdua saling mengisi karena usianya tidak terlampau jauh dan saya menjadi ada waktu luang untuk me time ketika mereka bermain bersama.

2. Lebih fokus perencanaan untuk masa depan anak

Ketika anak masih satu, saya mudah untuk memikirkan kebutuhan anak. Tetapi ketika memulai hamil anak kedua, saya dan suami mulai memikirkan mengenai kebutuhan pokok, imunisasi, pendidikan dan kebijakan lainnya yang harus adil antara anak pertama dan kedua. Contohnya seperti perayaan ulang tahun anak. Mulai saat ini, saya juga sudah menabung untuk sekolah anak kelak, karena ini sangat perlu direncanakan dari sekarang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Manajemen Waktu

3. Belajar management waktu lebih baik

Dua anak, dua prioritas penting yang berbeda sehingga mengajarkan saya dan suami untuk mengatur waktu dengan baik karena berbeda ketika anak masih satu dan sekarang sudah dua dan masih butuh perhatian extra.

Ketika weekend dan no nanny, saat anak bangun saya mengurusi kakak dan adik dari makan pagi sampai tidur bersama-sama. Ketika makan, saya suapi adik dan kakak makan sendiri, lalu mandi bergantian diselingi dengan bermain air. Ketika tiba waktu tidur, saya akan menidurkan adiknya dan ketika adik tidur saya akan bermain sebentar dan mengajak kakak untuk tidur. Saya berusaha setiap jadwal yang sudah saya buat tidak meleset agar tidak saling tumpang tindih dan pasti membuat anak tidak nyaman.

4. Kakak adik belajar saling menyayangi

Ini pasti sangat sulit dilakukan oleh kakaknya yang pasti kaget melihat ada anak kecil lain yang mencuri perhatian orang tuanya. Tetapi setelah saya perhatikan, seiring waktu sang kakak sangat perhatian dengan adiknya. Ketika adiknya menangis, kakak Kezia akan mencoba memberikan hiburan seperti memeluk, bermain cilukba, atau sekedar mengelus kepala adiknya. Pemandangan yang sangat damai. Ketika adiknya mulai mencari perhatian saya dan saya sedang sibuk, kakak akan mengalihkan perhatian adiknya dengan membawa mainan dan mengajak bermain agar adiknya senang.

Punya anak dalam jarak berdekatan memang sibuk dan akan banyak kata orang di sekeliling kita. Tapi kitalah sumber kebahagiaan anak dan ketika kita dianugerahi anak-anak, kita harusnya bersukacita dan bersemangat untuk merawat mereka dengan sebaik mungkin. Selain itu, hubungan suami istri pun akan semakin kuat karena kita berusaha untuk menjaga dan membesarkan anak-anak.

Semoga bermanfaat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini