Sukses

6,5 Juta Liter Air Padamkan Potensi Kebakaran Hutan di Riau

Kegiatan water bombing sebagai operasi satgas udara dalam pemadaman Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terus dilakukan.

Liputan6.com, Jakarta Kegiatan water bombing sebagai operasi satgas udara dalam pemadaman Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terus dilakukan. Total sudah 6.581.400 liter air dijatuhkan di Provinsi Riau dan Sumatera Selatan. Sekitar 99 persen water bombing dijatuhkan di Provinsi Riau yaitu di Kabupaten Meranti, Siak, Bengkalis, Rokan Hilir dan Kota Dumai. Sedangkan 15.000 liter lainnnya dijatuhkan di Kabupaten Muba dan Banyuasin Sumatera Selatan.

Provinsi Riau dan Sumatera Selatan banyak melakukan water bombing sebagai upaya dini pencegahan meluasnya kejadian karhutla karena luasnya lahan gambut di wilayah tersebut rentan menimbulkan bencana kabut asap jika terbakar. Hal ini juga sebagai antisipasi bencana asap menjelang pelaksanaan Asian Games 2018 yang dihelat salah satunya di Kota Palembang Sumatera Selatan. 

"Kebakaran pada gambut sangat berpotensi menimbulkan kabut asap, sehingga kondisi ini harus segera ditangani dengan cepat. Respon yang cepat dari tim gabungan akan meminimalisir meluasnya karhutla dan timbulnya kabut asap”, ujar Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, KLHK, Raffles B. Panjaitan seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Lingkungan Hidup. 

Pelaksanaan kegiatan water bombing dilakukan dengan helikopter atas kerjasama seluruh stakeholder terkait. Total ada 17 helikopter water bombing tersebar diempat provinsi yang telah menetapkan status Siaga Darurat Penanganan Bencana Asap akibat Karhutla 2018 yaitu Provinsi Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. 

Raffles menekankan, "Segala bentuk kegiatan penanggulangan karhutla adalah tanggung jawab kita bersama baik aparat, perusahaan-perusahaan pemilik konsesi, maupun masyarakat". 

Di Provinsi Riau sendiri telah standby 8 helikopter siap melakukan upaya water bombing yaitu (1 unit dari Kementerian LHK, 3 unit dari BNPB, 1 unit dari TNI AU dan 3 unit dari PT. Sinarmas). Sementara Di Provinsi Sumatera Selatan siap 4 Helikopter (3 unit jenis MI dan 1unit jenis Bolkow), Kalimantan Barat 3 helikopter (2 unit jenis Bell 214B dan 1 umit jenis Bolkow), dan Kalimantan Tengah 2 helikopter (keduanya jenis MI) Selain upaya water bombing, satgas udara juga melakukan upaya pembuatan hujan buatan/TMC.

Dari periode 16 Mei - 2 Juni 2018 total garam yang telah dijatuhkan sebanyak 27 ton yang terpusat di Provinsi Sumatera Selatan yaitu di Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin dan Ogan Komering Ilir (OKI). Upaya pembuatan hujan buatan dilakukan dengan menggunakan pesawat Casa 212 PK-PCT dengan sekali semai garam sebanyak 1 ton sehingga total sudah 27 kali semai.

Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pembentukan butir-butir hujan sehingga kawasan-kawasan rawan karhutla tetap basah dan meminimalkan potensi kekeringan yang rawan memicu karhutla. 

Sementara itu satgas darat juga terus bergerak melakukan upaya patroli terpadu, patroli mandiri maupun sosialisasi. Patroli terpadu telah dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak sebagai upaya penanganan Karhutla di tingkat tapak. Dalam 3 bulan terakhir, yaitu 26 Februari - 31 Mei 2018 telah dilakukan patroli terpadu oleh 288 posko desa yang menjangkau 816 Desa di enam provinsi rawan Karhutla yaitu Provinsi Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Tenggara. 

Selain patroli terpadu, upaya satgas darat lainnya seperti patroli mandiri dan sosialisasi juga terus dilakukan. Dengan upaya-upaya diharapkan kejadian Karhutla dapat dicegah dan ditanggulangi sejak dini karena terbangunnya sistem yang baik antara tingkat pusat hingga tingkat desa. 

Sementara itu, informasi hotspot dari Satelit NOAA tanggal 2 Juni 2018 per jam 20.00 WIB seluruh Indonesia terdapat 0 titik. Selanjutnya dari Satelit TERA AQUA (NASA) titik hotspot dengan confidence level? 80% seluruh Indonesia terpantau 1 titik di Kabupaten Aceh Selatan Provinsi Aceh dan sudah dilakukan pengecekan lapangan (groundcheck). 

Untuk informasi Hotspot dengan confidence level 30 - ? 79 % terpantau 14 titik, dengan rincian : Prov. Kaltim 1 titik (Kab. Paser), Prov. Jatim 4 titik (Kab. Bondowoso, Lumajang), Prov. NTB 5 titik (Kab. Bima, Sumbawa, Dompu), Prov. NTT 4 titik (Kab. Ngada, Sumba Tengah, Sumba Timur). Semua hotspot tersebut sudah dilakukan pengecekan lapangan (groundcheck).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini