Sukses

Bantu Pulihkan Trauma Korban Bom Surabaya, Kemensos Terjunkan Tim LDP

Kehadiran tim Layanan Dukungan Psikosial (LDP) diharapkan dapat memberikan rasa tenang dan menghapus trauma korban dan keluarga korban bom Surabaya secara perlahan-lahan.

Liputan6.com, Jakarta Kejadian bom Surabaya menggoreskan luka mendalam bagi para korban dan keluarga korban. Untuk memberikan pendampingan pada korban, Kementerian Sosial (Kemensos) telah menerjunkan personel tim Layanan Dukungan Psikosial (LDP) sebanyak 25 orang.

"Dengan adanya tim LDP diharapkan dapat memberikan rasa tenang dan menghapus trauma korban dan keluarga korban secara perlahan-lahan. Kami akan berupaya sebaik mungkin menangani korban dan keluarganya," kata Menteri Sosial Idrus Marham mengutip rilis di laman resmi Kemensos ditulis Senin (14/5/2018) pasca teror bom di Surabaya, Jawa Timur pada Minggu, 13 Mei 2018.

Para korban bencana sosial, kata Idrus, biasanya merasa takut, cemas dan was-was. Mereka juga tidak mau ditinggal sendiri dan mudah curiga pada orang lain. Itu sebabnya, Tim LDP harus menggunakan seragam sebagai identitas sehingga mudah dikenali dan memberikan rasa percaya terhadap korban bom Surabaya ini.

"Kepada tim Kementerian Sosial di Surabaya secara tegas telah saya sampaikan agar pastikan terus dekat dengan mereka. Penuhi kebutuhannya. Jadilah pendengar yang baik. Biarkan mereka ekspresikan perasaannya karena itu salah satu upaya mental katarsis untuk penyembuhan mereka (korban bom Surabaya) dari kejadian traumatis," tuturnya.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

TIm Lain untuk Bantu Korban Bom Surabaya

Selain tim LDP, Kementerian Sosial juga menerjunkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) sebanyak 30 orang, ditambah Tenaga Pelopor Perdamaian, Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur dan Dinas Sosial Kota Surabaya untuk membantu para korban bom Surabaya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.