Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Seharusnya Begini Cara yang Benar Bersihkan Vagina

Jika tidak dibersihkan dengan cara yang benar, vagina bisa mengalami gejala-gejala yang mengganggu.

Liputan6.com, Jakarta Menggosok tubuh saat mandi adalah proses yang sudah kita lakukan secara otomatis...sampai ketika harus membasuh area kelamin, atau untuk kasus ini, vagina. Berbeda dengan bagian tubuh lain, vagina memerlukan sedikit pertimbangan lebih.

Informasi yang salah tentang cara memasuh vagina bisa berujung pada area kewanitaan yang gatal sampai berjamur. Dan, begitu vagina terasa tidak nyaman, biasanya wanita akan merasa seluruh tubuhnya jadi tidak nyaman juga.

Jadi bagaimana cara membasuh vagina yang baik dan benar? Pastikan Anda menghafalkan cara berikut ini, melansir Women's Health, Rabu (15/11/2017):

Ya: Fokus pada area di sekitar vagina

Walau area sekitar vagina, misalnya vulva, membutuhkan bantuan agar bisa bersih, bagian dalam vagina bisa membersihkan dirinya sendiri.

"Vagina memiliki mekanisme hebat untuk menjaga kebersihannya sendiri, dan dia juga memiiliki ekosistem sehatnya sendiri," ujar Jessica Shepherd, MD, seorang ginekolog di University of Illinois di Chicago, AS.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jangan: Merasa harus beli sabun khusus

Biasanya, vagina memiliki kadar pH sekitar 3,5 sampai 4,5 . Ketika Anda menggunakan produk kebersihan seperti sabun mandi, yang biasanya memiliki pH sekitar delapan, hal ini bisa merusak keseimbangan vagina. Akibatnya, vagina jadi gatal, teriritasi, dan berbau.

"Sabun tanpa pewangi selalu jadi pilihan yang lebih, karena mereka tidak memiliki pewangi yang bisa menyebabkan iritasi," ujar Shepherd.

Ddan, sabun batangan adalah pilihan yang lebih baik dibanding sabun cair. Sabun batangan memiliki kadar alkohol dan pewangi yang lebih sedikit dibanding sabun cair.

Pastikan saja Anda mewaspadai gejala gatal, kering, atau perubahan cairan keputihan, dan meningkatnya infeksi jamur. Hal ini adalah tanda-tanda Anda perlu mengganti sabun jadi yang lebih netral dan sesuai pH vagina.

3 dari 4 halaman

Ya: Bersihkan cukup sekali sehari

Jika Anda membersihkan vagina kurang dari sekali sehari, tumpukan keringat dan sekresi tubuh tidak akan hlang. Jika dibersihkan lebih dari sekali, hal ini bisa mengganggu keseimbangan vagina.

Tentangnya caranya, menggunakan handuk basah atau tangan jauh lebih baik dibanding menggunakan busa mandi yang bisa menyebabkan luka atau robekan dikulit. Hal ini bis berujung pada infeksi dan meningkatnya risiko tertular penyakit menular seksual.

Lagi, pastikan gejala-gejala gatal, kering, perubahan cairan keputihan, dan infeksi jamur. Membersihkan berlebihan bisa menyebabkan simtom-simtom tadi.

4 dari 4 halaman

Tidak: Douche (Mencuci bagian dalam vagina)

Ini yang perlu Anda ketahui tentang membersihkan bagian dalam vagina: Ada bakteri baik dan ada bakteri buruk. Dengan menggosok bagian dalam vagina, Anda menyingkirkan keduanya.

"Keseimbangan kadar pH vagina itu sangat sensitif. Jika Anda mengeluarkan bakteri baik, bakteri buruk bisa mengambil alih dan menguasai vagina," ujar Shepherd.

Hal ini bisa berujung pada infeksi jamur dan kondisi lain seperti bacterial vaginosis, infeksi jenis lain.

Garis besarnya: "Hal yang menarik dari vagina adalah, dia dibangun untuk menjaga dirinya sendiri," tutup Shepherd. Jadi, percayakan urusan kebersihannya pada vagina sendiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.