Sukses

Puasa Ternyata Bisa Bikin Umur Panjang, Benarkah?

Penelitian terbaru yang dilakukan oleh peneliti asal Harvard mengungkapkan bahwa puasa memiliki manfaat terhadap umur panjang.

Liputan6.com, Jakarta Penelitian terbaru mengungkapkan, puasa bisa bikin umur panjang. Tak hanya itu, puasa juga berpengaruh pada kualitas hidup yang lebih baik.

Sebuah studi terbaru dari para peneliti Harvard menunjukkan bagaimana puasa dapat memperpanjang umur, menghambat penuaan dan meningkatkan kesehatan dengan mengubah aktivitas jaringan mitokondria di dalam sel tubuh, seperti dikutip dari laman New Atlas, Senin (6/11/2017).

"Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bagaimana puasa dapat memperlambat penuaan, hal itu dipahami berdasarkan biologi yang mendasarinya," kata William Mair, penulis senior dalam penelitian ini.

Lebih lanjut, peneliti menjelaskan betapa pentingnya plastisitas jaringan mitokondria untuk mendapatkan manfaat puasa. "Jika kita mengunci mitokondria dalam satu keadaan, kita benar-benar mendapatkan efek puasa pada umur panjang, " kata Mair.

Studi tersebut juga menemukan bahwa puasa meningkatkan koordinasi mitokondria dengan peroksisom, sejenis organel yang dapat meningkatkan oksidasi asam lemak, sebuah proses metabolisme lemak yang mendasar.

 

Saksikan video menarik berikut :

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pelaksanaan penelitian

Mitokondria sedikit mirip pembangkit listrik kecil di dalam sel tubuh. Tahun lalu tim peneliti yang dipimpin oleh Newcastle University berhasil menunjukkan bagaimana mitokondria sangat mendasar bagi penuaan sel.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Cell Metabolism ini menunjukkan, perubahan bentuk jaringan mitokondria dapat memengaruhi panjangnya umur seseorang.

Namun yang lebih penting, penelitian ini menggambarkan bagaimana puasa memanipulasi jaringan mitokondria untuk mempertahankannya dalam keadaan awet muda. Di dalam sel, jaringan mitokondria umumnya berada dalam dua kondisi, yaitu menyatu dan terfragmentasi.

Dengan menggunakan cacing nematoda, studi tersebut menemukan bahwa diet yang dibatasi membuat homeostasis pada jaringan mitokondria yang memungkinkan plastisitas yang sehat antara mitokondria yang menyatu dan terfragmentasi ini.

Dalam percobaan penelitian, jangka hidup cacing meningkat dengan hanya melestarikan homeostasis jaringan mitokondria melalui intervensi diet. Hasil ini membantu menjelaskan bagaimana puasa dapat meningkatkan umur panjang dan menjalani masa tua yang sehat.

"Kondisi energi rendah seperti pembatasan diet dan puasa intermiten sebelumnya telah terbukti dapat meningkatkan penuaan yang sehat. Memahami mengapa hal ini terjadi adalah langkah penting untuk dapat memanfaatkan puasa secara terapeutik," jelas Heather Weir, penulis utama studi tersebut. .

"Temuan kami membuka jalan baru dalam pencarian strategi terapeutik yang akan mengurangi kemungkinan kita terkena penyakit tertentu seiring bertambahnya usia."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini