Sukses

Ingin Lebih Kreatif? Coba Mendaki di Alam Bebas

Studi menunjukkan bahwa mendaki alam bebas memiliki manfaat kesehatan yang nyata dan terukur.

Liputan6.com, Jakarta Beberapa penelitian telah menyebutkan manfaat berada di alam bebas bagi kesehatan tubuh. Sebuah studi psikologi kembali menguatkan hal itu.

Menurut studi yang dilakukan profesor psikologi dari University of Utah, David Strayer serta dua rekannya, Ruth Ann Atchley dan Paul Atchley dari Kansas University, individu yang menghabiskan waktu di alam terbuka tanpa ponsel pintar serta gawai lainnya menjadi lebih kreatif.

Strayer dan kedua rekannya mengumpulkan 56 pria dan wanita usia yang rata-rata berusia 28. Mereka diminta ikut mendaki alam yang diselenggarakan oleh sebuah sekolah ekspedisi selama empat hingga enam hari. Para partisipan dilarang menggunakan gawai saat selama pendakian. Kemudian 24 dari 56 peserta diminta melakukan tes kreativitas pada pagi hari sebelum pendakian dilakukan, sementara 32 orang lainnya diberi tes pada hari ke-4 setelah pendakian.

Hasilnya, individu yang telah mendaki selama empat hari mampu menjawab 6,8 dari 10 pertanyaan dengan benar. Sedangkan individu yang mendapat tes sebelum mendaki hanya mendapat nilai 4.14.

"Kami menunjukkan bahwa empat hari berada di alam serta tidak menggunakan gawai atau pun teknologi lainnya meningkatkan kemampuan dan kreativitas, serta penyelesaian masalah hingga 50 persen," ujar para peneliti, mengutip laman The Health Site, Seni (17/7/2017).

Studi yang dimuat dalam Public Library of Science tersebut berhasil menunjukkan bahwa mendaki alam bebas memiliki manfaat kesehatan yang nyata dan terukur. Melalui studi tersebut, para peneliti juga yakin bahwa mendaki alam bisa menjadi obat ampuh bagi individu yang kerap `mengubur` diri di depan komputer nyaris sepanjang hari dan sepanjang pekan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.