Sukses

Pasien RS Dharmais Rasakan Dampak Serangan Ransomware WannaCry

Baik Dami dan Totok bisa maklum jika antrean di RS Kanker Dharmais menjadi lebih lama setelah serangan ransomware WannaCry

Liputan6.com, Jakarta Pasien yang datang ke RS Kanker Dharmais, Jakarta, pada hari ini mengalami antrean cukup panjang setelah sistem informasi rumah sakit (SIRS) terinfeksi ransomware WannaCry dua hari yang lalu.

Namun, para pasien bisa maklum kalau situasinya bakal seperti ini. Salah satu pasien yang terkena dampaknya adalah Dami Manggaranti.

Hari ini, Senin 15 Mei 2015, jadwal Dami melakukan pemeriksaan rutin tiga bulanan di poliklinik onkologi RS Kanker Dharmais. Tak seperti pelayanan lalu, hingga pukul 12.30 namanya tak kunjung dipanggil di bagian pendaftaran.

"Saya tadi datang jam setengah sembilan (pagi). Kalau tiga bulan lalu jam segini (sekitar pukul 12.30 WIB) sudah selesai antre daftar. Terus tinggal nunggu diperiksa dokter," kata wanita asal Cilacap, Jawa Tengah ini kepada Health-Liputan6.com.

Dami sesungguhnya tak kaget bila antrean di bagian pendaftaran menjadi lebih lama. Saudaranya yang bekerja di rumah sakit ini sudah memberi tahu bahwa sistem informasi rumah sakit (SIRS) terinfeksi ransomware WannaCry.

"Semalam saya sampai di Jakarta dari Cilacap. Terus saudara saya bilang kalau pelayanan bisa jadi lebih lama karena komputer kena virus. Dan ternyata benar. Jadi lebih lama," katanya.

Namun, Dami tak mengeluh. Dia maklum dengan kondisi pelayanan rumah sakit yang lebih lama gara-gara ransomware WannaCry ini.

"Ya sudah ditunggu saja. Dijalani dengan positif," ujar Dami yang pernah mengidap kanker payudara stadium dua.

Pengalaman antre yang lebih lama juga dirasakan pasien asal Pontianak, Kalimantan Barat, Totok. Pagi-pagi sudah datang dan merasakan antrean di bagian pendaftaran dan namanya lama dipanggil.

"Yang jelas semakin lama. Tadi saat saat daftar rupanya data saya masih nyangkut di data di BPJS (Kesehatan) yang ada di depan. Pas ke sini, belum kebuka. Jadi harus minta data dulu di depan terus yang di sini ketik manual," kata pria yang sudah setahun ini menjalani perawatan termasuk kemoterapi di RS Kanker Dharmais.

Totok menyadari serangan WannaCry membuat petugas harus bekerja manual. Sehingga antre di pendaftaran lebih lama.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.