Sukses

Pejuang Kanker Payudara Bergembira di Acara Golden Memories

Lewat acara Golden Memories, YKPI mengajak seluruh wanita untuk rutin melakukan SADARi. Cek payudara sendiri.

Liputan6.com, Jakarta Penonton Golden Memories pada Jumat, 16 September 2016, serentak mengenakan pakaian warna merah jambu (pink) dengan pita warna senada. Padahal tema acara musik yang tayang secara langsung dari Studio 1 Indosiar bukan mengenai hari kasih sayang. Meski duo Dian Pramana Putra dan Deddy Dhukun serta Hetty Koes Endang menyanyikan lagu-lagu romansa di sepanjang acara.

Mereka adalah rombongan dari Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI). Satu yayasan yang bergerak untuk membantu pemerintah menekan angka kejadian kanker payudara stadium lanjut di Indonesia. Kedatangan mereka yang didampingi Agum Gumelar dan Linda Gumelar untuk  membuktikan ke semua orang bahwa pengidap dan pejuang kanker juga harus bergembira. Menerima keadaan itu dan selalu berpikir positif.

Melalui Acara Golden Memories yang Tayang di Indosiar, Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Ingin Mengajak Seluruh Masyarakat Melakukan SADARi. Jangan Sampai Terlambat Memeriksa Kesehatan Payudara. Begitu Datang ke Dokter Sudah Stadium Lanjut

"Kami mau yang datang bukan lagi mereka dengan kanker stadium lanjut atau stadium empat. Melalui acara ini kami mengajak semua orang untuk melakukan deteksi dini," kata Linda Gumelar kepada Health Liputan6.com di Studio 1 Indosiar, Daan Mogot, Jakarta Barat, ditulis Sabtu (17/9/2016)

Kanker jenis apa saja harus ditanggapi dengan positif. Jangan terpuruk dan menerima keadaan tersebut. Harus yakin bahwa penyakit ini akan segera pergi dari diri kita. Jangan lupa untuk melakukan pengobatan dengan cara kedokteran.

"Kebetulan kami sangat gemar sekali dengan acara Golden Memories yang memang cucok banget. Kami minta waktu, kirim surat, dan dapat kesempatan hari ini," kata Linda Gumelar yang terlihat sering tak kuasa menahan geli melihat tingkah Rina Nose, Irfan Hakim, dan Ramzi.

Menonton acara Golden Memories, lanjut Linda, termasuk ke dalam rangkaian menyambut bulan kanker payudara internasional pada Oktober. YKPI ingin memberi semangat ke seluruh pengidap dan pejuang kanker payudara.

Linda Gumelar Tidak Datang Seorang Diri. Agum Gumelar Setia Mendampingi Sang Istri. Di Acar Golden Memories Linda Menyampaikan Rasa Terimakasih Karena Agum Setia Menemani Saat Dokter Memvonis Kanker Payudara

"Kami ingin menunjukkan, meski kami pernah mengalami ujian yang sangat berat, kami tetap ingin berarti. Bisa berbuat sesuatu dan mendapat dukungan dari masyarakat luas," kata Linda Gumelar.

Linda Gumelar menjelaskan bahwa usia para pejuang kanker mengalami pergeseran. Yang tadinya berumur 30 sampai 40 tahun ke atas, beberapa tahun ini menunjukkan cukup banyak terjadi pada remaja 17 tahun. Malah pernah ada yang berumur 15 tahun.

"Pengobatan kanker sekarang sudah maju. Kita harus optimis dan yakin kalau kanker tidak akan membuat kita jadi orang yang tidak bisa apa-apa. Harus rajin juga melakukan SADARi," ujar Linda.

"Kanker itu hanya sebuah kata. Sama seperti flu dan demam, cuma ini kanker. Menghadapi kanker harus dengan tenang, melakukan pengobatan dengan cara kedokteran, dan juga berpikir positif. Buktinya saya dan teman-teman yang lain. Alhamdulillah masih bisa mendampingi suami, masih bisa bekerja, dan berkumpul bersama anak-anak," kata Linda menambahkan.

Lewat acara Golden Memories juga Linda ingin mengingatkan semua orang. Baik pria maupun wanita. Jangan diam saja kalau merasakan suatu keanehan di payudara. Kanker payudara terjadi begitu saja tanpa ada rasa sakit. Orang tidak akan pernah tahu kalau dia tidak pernah mengecek sendiri payudara tersebut.

Semua Orang Bergembira di Acara Golden Memories yang Tayang Secara Langsung dari Studio 1 Indosiar

Di acara Golden Memories Linda menyampaikan bahwa YKPI akan mengadakan kopi darat dengan seluruh penyintas kanker payudara dari Aceh sampai Papua Barat pada 1 Oktober 2016.

"Gathering ini semacam ingin membangun semangat hidup para pengidap kanker," kata Linda. Linda dan YKPI semula hanya menargetkan 400 orang pendaftar. Ternyata yang mendaftar mencapai 680 orang. Pendaftaran pun ditutup karena tidak mau ambil risiko.

Kopi darat yang akan diadakan di Hotel Mercure Ancol Jakarta, Sabtu (1/10/2016) juga dipakai untuk mendengar kisah-kisah para pejuang kanker yang tak jarang dikucilkan. Mereka dianggap mengidap suatu penyakit yang berakhir dengan kematian dan gara-gara kanker ditinggal suami, pacar, atau istri. Semakin majunya teknologi saat ini, pasien kanker tidak selalu harus dimasektomi, radiasi, atau kemoterapi, diharapkan tidak terjadi lagi hal-hal semacam ini.

"Kami cuma butuh dukungan. Kami ingin disamakan dengan orang lain yang tidak menderita kanker," kata Linda. Kopi darat ini akan dihadiri juga oleh dokter, psikolog, ahli nutrisi, dan duta pita pink. Datang dengan mengenakan pakaian bernuansa merah jambu tanpa dipungut biaya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini