Sukses

Penyakit Ini Muncul Bila Sembarangan Lihat Gerhana Matahari

Melihat fenomena gerhana matahari total itu aman jika dilengkapi pelindung yang tepat.

Liputan6.com, Jakarta Tak ada yang salah melihat Gerhana Matahari Total (GMT) yang bakal berlangsung pada 9 Maret nanti. Namun ada baiknya menggunakan pelindung mata yang tepat sehingga dapat meminimalisir risiko gangguan penglihatan.

Seperti disampaikan dr Soefiandi Soedarman, SpM, ada satu penyakit yang dianggap berisiko saat kita melihat sinar matahari berlebihan yaitu solar retinopati. Namun kasus ini terbilang jarang terjadi karena mata memiliki sistem proteksi yang sangat baik.

"Mata kita memiliki sistem proteksi yang bagus, mulai dari kelopak mata, kornea (selaput bening), iris yang membesar mengecil sesuai intensitas cahaya yang masuk, lensa kemudian saraf mata atauretina‎ yang memberi sinyal sensasi ke otak misalnya terang, gelap, bangku dan sebagainya," katanya saat ditemui Health-Liputan6.com di Jakarta Eye Center, Kedoya, ditulis Sabtu (5/3/2016).

Pada kasus Gerhana Matahari, risiko mata menerima cahaya yang besar akan semakin tinggi. Karena kalau siang hari kita melihat matahari, otomatis kita akan mengernyitkan mata. Begitu cahaya yang masuk terlalu terang, maka kelopak mata akan mengecil, diikuti dengan dengan iris atau kornea yang mengecil. Ini otomatis terjadi tanpa kita sadari dan memungkinkan cahaya yang masuk menembus saraf mata atau retina lebih sedikit.

Sedangkan saat Gerhana‎ Matahari, suasananya gelap. Mata kita yang seharusnya merespons sedikit cahaya jadi membuka selebar-lebarnya kelopak mata, begitupun dengan pupil yang membesar.

"Saat bulan mulai menutupi matahari, langit gelap. Jadi kelopak mata tidak menutup, iris terbuka selebar-lebarnya karena butuh cahaya. Dan ketika mata tidak memiliki proteksi tersebut, saat gerhana bergeser, sinar matahari itu sampai ke mata sehingga sering disebut gerhana bikin kebutaan," ujarnya.

Meski begitu, kata dia, kasus solar retinopati ini sangat jarang terjadi. "Dalam beberapa jurnal disebut penyakit ini sering terjadi pada orang yang menggunakan 'obat'‎. Dia jadi tidak sadar, fly, dan seolah melihat matahari itu nggak sadar," terang Soefiandi.

Jadi, sebenarnya melihat gerhana matahari itu aman. Hanya menurut Soefiandi, untuk mencegah solar retinopati ini sebaiknya menggunakan kacamata yang bisa melindungi mata dari dampak sinar UVA yang berbahaya. "Gunakan kacamata yang memiliki perlindungan 100-400 nanometer. Itu saja sudah aman, kok," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini