Sukses

Lemak Tak Jenuh Mampu Picu Kemarahan Seseorang

Makanan yang diakui dapat mengurangi rasa sedih dan murung ternyata juga berpotensi membuat marah seseorang.

Liputan6.com, Jakarta Sebuah studi dari University of California menunjukkan bahwa asam lemak trans atau lemak tak jenuh yang dikonsumsi secara berlebihan oleh seseorang, mampu mengubah perasaan menjadi marah.

Hal ini disebabkan lemak trans yang mengganggu metabolisme omega 3 yang dibutuhkan oleh tubuh menjadi tak seimbang. Di sisi lain, kurangnya konsumsi omega 3 tidak hanya membuat manusia menjadi marah atau depresi, tapi juga dapat berdampak pada perilaku anti sosial.

Homemade Gourmet Donuts melakukan sebuah survei perihal asupan lemak tak jenuh yang dihubungkan dengan tingkat agresi/perilaku mereka. Survei ini melibatkan 945 orang yang meliputi pria dan wanita.

Penulis dari studi tersebut, Dr Beatrice Golomb mengatakan, "Kami menemukan bahwa asam lemak tak jenuh yang tinggi berkaitan dengan agresi yang lebih besar. Hasil ini menyatakan bahwa memakan lemak tak jenuh secara berlebih tidak direkomendasikan, untuk menghindari efek buruk," ujar Golomb dalam cititext.com, ditulis Selasa (19/1/2016).

Asam lemak tak jenuh sering disebut lemak palsu yang menyumbat pembuluh darah sehingga meningkatkan kadar lipoprotein (lemak yang bergerak melalui air pada bagian dalam dan di luar sel tubuh) menjadi rendah sehingga tinggi dalam darah.

Lemak tak jenuh yang lazim berasal dari makanan seperti keripik, kerupuk, wafel beku, bahkan donat, yang mengandung 30 - 50 persen asal lemak tak jenuh. Beberapa merek donat di Amerika bahkan memiliki 40 persen kandungan lemak tak jenuh. Selain itu, hampir 80 persen lemak trans juga berada dalam makanan olahan yang berasal dari daging dan susu.

Selama 20 tahun Food and Drug Administration (FDA) sudah melakukan sebuah penelitian terhadap bahaya lemak trans pada tubuh. FDA juga mengungkapkan, lemak tak jenuh dapat menimbulkan kerusakan tubuh yang serius terhadap sejumlah orang yang sedang melakukan diet.

X

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini