Sukses

Bocah 3 Tahun Ini Harus Jalani Operasi 18 Gigi Susu

Seorang balita perempuan berusia 3 tahun harus menjalani operasi gigi yang cukup rumit selama 3 jam.

Liputan6.com, Jakarta Seorang balita perempuan berusia 3 tahun harus menjalani operasi gigi yang cukup rumit selama 3 jam. Ia sampai dibius (anestesi) demi memperbaiki 18 giginya yang rusak.

Operasi itu dilakukan di sebuah rumah sakit di Dubai. Sang anak yang tidak disebutkan identitasnya itu datang ke rumah sakit dengan keluhan di rongga mulutnya sehingga kesakitan saat makan.

Ia sudah berkali-kali mengalami bengkak pada gusi sejak berusia satu tahun. Menurut orangtuanya, gigi sang anak sudah mulai membusuk segera setelah gigi tumbuh pada usia 6 bulan. Anaknya juga tidak bisa makan apa-apa karena sakit gigi.

Anak itu berobat ke Spesialis Dokter Gigi Pediatric Dr. Anukriti Pathak di Thumbay Hospital Dubai. Ia didiagnosis karies parah anak usia dini. Setelah pemeriksaan, diketahui 18 dari 20 gigi susu berlubang.

Lima gigi benar-benar rusak, hanya akar yang tersisa di gusi. Berhubung usia yang masih terlalu kecil, pasien tak bisa bekerja sama saat pemeriksaan, dokter memutuskan untuk memperlakukan semua gigi anak di bawah anestesi umum. 

Baca juga: 

Tes awal dijalankan dan ketika anak itu dianggap cocok oleh Pre Anesthetic Checkup Unit (PACU), anak itu operasi di bawah anestesi umum pada tanggal 25 November 2015.

Rehabilitasi mulut penuh berhasil dilakukan dalam operasi selama 3 jam di bawah anestesi umum. Sebanyak 18 gigi dirawat. Anak itu pulih sepenuhnya dari anestesi dalam waktu satu jam dari prosedur.

Karies dini menjadi penyakit gigi yang umum ditemukan pada anak-anak. Biasanya dimulai sedini mungkin ketika gigi mulai tumbuh di usia 6 bulan. Pada usia 2-3 tahun, pembusukan menjadi begitu parah sehingga anak tidak mampu makan karena rasa sakit di gigi.

Penyebab paling umum susu botol di malam hari, anak kemudian tidak menyikat gigi, serta junk food dan minuman serta makanan manis juga menyebabkan karies makin merajalela.

"Karies anak usia dini adalah masalah umum di antara anak-anak, tetapi kebanyakan orangtua tidak menyadari bahwa ini dapat diobati di rumah sakit gigi dan berhasil, " kata Dr Sameer Kumar, Asisten Administrasi Direktur Thumbay Rumah Sakit Gigi Dubai seperti dilansir Emirate247, Selasa (8/12/2015).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini