Sukses

Demi Seks, Pria Ini Kuras Uang Negara Hingga 210 Juta Rupiah

Pria bernama Carl Robinson itu menghabiskan uang pajak negara sebesar 10.000 Poundsterling hanya untuk sesi seks dengan wanita penghibur.

Liputan6.com, London - Wajar saja banyak warga marah dengan kelakuan pria ini. Pria bernama Carl Robinson itu menghabiskan uang pajak negara sebesar 10.000 Poundsterling (sekitar Rp 210juta) hanya untuk sesi seks dengan wanita 'penghibur'.

Pria berusia 26 tahun itu mengaku menggunakan uang tunjangan negara dengan wanita sejak menjadi pengangguran 3 tahun lalu. Kecanduan seks mantan tukang bangunan tersebut bermula saat berusia 18 tahun, saat pertama kalinya Carl tidur dengan wanita penghibur.

Carl, dari Croydon, London Selatan, mengatakan sebenarnya ia seorang tukang bangunan yang berkualitas tapi berakhir menjadi pengangguran. Dia mulai membayar untuk seks ketika ia bekerja tapi obsesinya terus berlanjut setelah mendapat tunjangan negara sebesar 170 Poundsterling.

"Saya pikir tidak ada yang salah dengan menggunakan uang tunjangan untuk membayar pelacur. Ini uang saya," kata Carl seperti dikutip Express, Selasa (4/8/2015).

Menurutnya, ia sudah terbiasa menggunakan semua gajinya untuk seks. Dan ketika Carl kehilangan pekerjaan, ia memutuskan menggunakan uang tunjangan untuk seks.

"Anda hanya hidup sekali dan saya tidak ingin menyesal ketika saya lebih tua," katanya beralasan.

"Keluarga saya dan teman serumah tidak tahu apa yang saya lakukan, meskipun perempuan datang ke tempat saya untuk seks. Mereka hanya berpikir saya baik-baik saja. Saya telah menghabiskan uang tunjangan lebih dari 10 ribu Poundsterling untuk pelacur. Ini jumlah yang banyak tapi uang itu sudah dihabiskan," katanya.

Carl menjelaskan, uang yang didapatnya bisa membuatnya membayar seorang wanita panggilan sebanyak dua sesi setiap minggunya. Dan apabila Carl mempunyai uang tambahan, tentu jumlahnya melebihi biasanya.

"Saya selalu memperlakukan mereka dengan hormat." (Melly F)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.