Sukses

Mengapa Saat Berdoa Mata Sebaiknya Terpejam

Pernahkah Anda berpikir, mengapa ketika hendak berdoa seseorang mesti menutup mata dan mengheningkan diri sejenak

Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda berpikir, mengapa ketika hendak berdoa seseorang mesti menutup mata dan mengheningkan diri sejenak? Itu karena Anda hendak menurunkan gelombang otak dari beta yang gaduh memasuki gelombang otak alfa dan teta yang lebih tenang.

Ketenangan dan keheningan memudahkan seseorang memasuki dirinya yang hakiki, dimana di dalam diri hakiki itulah terdapat suara hati atau hati nurani. Kalau dikatakan manusia adalah gambar dari Tuhan, gambar ini terpatri di dalam suara hatinya. Seseorang yang menyelami suara hatinya, ia akan menemukan bahwa suara hatinya bersifat jujur, membimbing dan mengarahkan ke sesuatu yang benar. Ungkapan manusia adalah Bait atau Rumah Allah, atau Tuhan bersemayam di dalam diri menunjukkan bahwa semakin manusia hening dalam doanya, ia semakin mendekat kepada Allah.

Hipnosis bukanlah ilmu yang selama ini sering dipikirkan banyak orang, ilmu yang misterius. Yang membuat manusia tidur dan dalam tidur, pikirannya dikendalikan oleh orang lain, sehingga ia bisa melakukan apapun yang diperintahkan orang yang mempunyai kendali terhadap dirinya.

Ini adalah keyakinan dan pikiran yang salah. Sesungguhnya, hipnosis adalah ilmu yang bersinergi dengan spiritualitas, bahkan bisa membawa orang ke kedalaman doa dan kontemplasi. Hipnosis dilakukan atas persetujuan klien. Tanpa persetujuan hipnosis tidak bisa terjadi.

Mengapa saya bisa mengatakan seperti itu? Mari kita lihat prinsip kerja dari hipnosis. Pertama, hipnosis bekerja mengakses pikiran bawah sadar. Bawah sadar adalah pikiran yang tanpa disadari 87 persen menggerakkan perilaku seseorang.

Bawah sadar adalah pikiran yang meyimpan seluruh pengalaman hidup kita beserta perasaan-perasaan yang menyertainya sejak kita “jadi” dan “ada’ di dunia ini, dimulai dari dalam kandungan ibu. Pikiran bawah sadar ini bersifat jujur, karena ia hanya mengungkap berdasar pengalaman yang tersimpan tersebut.

Kemampuan menyeleksi, menganalisis dan memanipulasi adalah kemampuan pikiran sadar. Hipnosis adalah teknik hipnoterapi yang mengakses pikiran bawah sadar dengan tujuan menghapus program pikiran negatif yang tertanam di masa lalu diganti dengan program pikiran pengganti yang positif lewat apa yang disebut sebagai sugesti.

Dengan demikian, kehidupan manusia menjadi lebih baik. Ini sama dengan tujuan manusia berdoa yaitu untuk kebaikan.

Lalu bagaimanakah hipnosis mengakses pikiran bawah sadar? Sama dengan doa, manusia harus mengheningkan diri memasuki gelombang otak alfa dan teta. Dalam bahasa hipnosis disebut relaksasi. Semakin manusia rileks, semakin ia mudah mencapai jati dirinya.

Dalam penelitian ilmiah dengan menggunakan alat pengukur gelombang otak yang disebut EEG, secara garis besar gelombang otak kita dibagi menjadi empat. Yaitu beta, alfa, teta dan delta.

Gelombang beta ialah gelombang otak yang frekuensinya gaduh. Ini adalah gelombang otak pada saat kita beraktifitas saat sekarang. Level pikiran yang mempunyai gelombang otak ini adalah pikiran sadar. Gelombang otak alfa dan teta adalah gelombang otak yang tenang. Ini adalah gelombang otak pada saat manusia hening atau rileks.

Pada saat kita menikmati sesuatu yang membuat hati terasa nyaman, kita berada di gelombang alfa. Dan pada saat ide-ide kreatif atau hati tergugah melakukan sesuatu yang positif dan ada tekad mewujudkan ide tersebut menjadi kenyataan, kita sedang berada di gelombang otak teta.

Gelombang otak keempat, yaitu delta ialah gelombang otak pada saat kita sedang istirahat atau tidur. Dalam tidur, kesadaran seseorang beristirahat. Itu sebabnya saat seseorang cukup tidur, ketika ia bangun tidur, tubuh dan pikirannya terasa segar.

Hipnosis dan doa yang efektif terjadi pada saat manusia berada di level gelombang otak alfa dan teta. Seringkali manusia berdoa dimulai dengan keheningan yang tak terukur. Mereka hanya menutup mata dan menundukkan mata, lalu berkata-kata di level sadarnya tanpa meresapkan apa yang didoakan di dalam hatinya.

Hipnosis terutama pada bagian induksi, yaitu suatu cara yang mengantar seseorang masuk dalam relaksasi sangat membantu seseorang masuk dalam kedalaman doa. Itu sebabnya, dalam hypnosis, ketika seseorang telah menanamkan sugesti positif di dalam dirinya, sugesti ini perlu dikuatkan oleh kekuatan yang Illahi dengan doa. Jadi, sangatlah wajar, jika doa menjadi komunikasi penutup dalam proses hipnoterapi. Mengapa? Karena doa menjadi puncak yang menampakkan keterbukaan manusia kepada Tuhan bahwa ia sedang mencari solusi atas masalah yang dialami sekaligus menyerahkan diri atas hasilnya kepada keputusan Tuhan semata.

Dan dalam proses hipnoterapi ini, manusia semakin membaik karena mengurai masalah sekaligus membangun komunikasi efektif dengan Tuhan di seluruh pikirannya, terutama pikiran bawah sadarnya.

Heri Siswanto CHt
Hipnoterapis Klinis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini