Sukses

Bulan Bakti Karang Tarun Tingkatkan Persaudaraan Warga

Kondisi tidak saling percaya, komunikasi antarwarga terhambat, kohesivitas sosial terganggu. Maka dampaknya, pertikaian mudah sekali terjadi

Liputan6.com, Jakarta Kondisi tidak saling percaya, komunikasi antarwarga terhambat, kohesivitas sosial terganggu. Maka dampaknya, pertikaian mudah sekali terjadi dan memudarnya nilai-nilai kearifan lokal.

“Semua pihak prihatin dengan kondisi tersebit, sehingga tidak bisa dibiarkan dan harus ada upaya sadar untuk memperbaikinya, salah satunya dengan menggerakkan anak muda, ” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam kunjungan kerja di Sumatera Utara pada Bulan Bakti Karang Taruna (BBKT), Jumat (12/12/2014).

Anak muda dalam konteks ini adalah karang taruna. Dimana,  karang taruna menjadi wadah aktifitas, mengapresiasikan energi positif, interaksi, serta produtifitas kerja.

“Sejak awal pembentukannya, karang taruna menjadi wadah generasi muda non partisan dan dalam tugas pokok dan fungsi Kementerian Sosial termasuk ke dalam Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS), ” katanya.

Hingga kini, sudah banyak karya yang telah dihasilan oleh karang taruna di di Indonesia, misalnya, di bidang perdagangan, pertanian, perikanan maupun keorganisasian.

Melalui BBKT sebagai satu bagian yang ditujukan untuk membangun kebersamaan, interkasi antaranggota Karang Taruna, interaksi sosial dengan lingkungan.

“BBKT bisa menjadi alat perekat integrasi sosial menuju integrasi bangsa, ” tandasnya.

Untuk itu, para pemuda dan pemudi karang taruna agar tetap menjaga netralitas sebagai wadah aktifitas dan pengembangan ekonomi maupun jembatan sosial integrasi sosial antarwarga.

Mensos meminta agar karang taruna yang telah banyak menerima pelatihan, baik keterampilan dan pengetahuan. Ditujukan untuk membangun kebersamaan bukannya perbedaan, hindari hal-hal yang mengarah pada perubahan cita-cita yang jadi dasar dibentuknya karang taruna, termasuk masuk arus dalam pusaran politik.

“Ke depan, karang taruna bisa menjadi role model bagi kesantunan dalam interaksi sosial maupun toleransi, ” ujarnya.

Kunjungan Menteri Sosial tersebut, dilanjutkan dengan penyerahan berbagai paket bantuan dan melakukan penanaman pohon.

Tahun ini, BBKT dilaksanakan di Asahan, Sumatera Utara, berdasarkan telaah atas berbagai masalah sosial yang nampak dan semangat dari safari kesetiakawanan sosial yang merujuk keragaman budaya Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.