Sukses

Perokok Pasif Lebih Berisiko Tinggi Derita Gangguan Retina

Perokok pasif berisiko tinggi menderita penyakit degenerasi makula tipe basah (Wet Age-Related Macular Degeneration) dibanding perokok aktif

Liputan6.com, Jakarta Perokok pasif berisiko tinggi menderita penyakit degenerasi makula tipe basah (Wet Age-Related Macular Degeneration) dibanding perokok aktif ketika menginjak usia 50 tahun.

Menurut Staf Pengajar Vitreoretina Departemen I Kesehatan Mata FKUI-RSCM, Dr. Elvioza, SpM, ini disebabkan asap yang berasal dari perokok aktif masuk ke dalam darah dan mengenai paru-paru dari perokok pasif.

"Asap itu merupakan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel dalam tubuh kita. Bukan hanya sel saraf dan retina saja yang dirusak, tapi bagian lainnya juga. Maka itu, yang terjadi tidak hanya kerusakan retina atau AMD, tapi kanker juga," kata Elvioza dalam acara 'Keeping the Vision To See the Future: New Treatment for AMD' di Kuningan, Jakarta, Rabu (26/3/2014)

Alasan lain adalah karena tubuh tidak siap menerima asap rokok yang masuk ke dalam tubuh, sehingga daya tahan tubuh bakal menurun dan lemah. Sehingga, bakal gampang sakit.

"Dan biasanya, penyakit yang mengenai perokok aktif, pada perokok pasif justru akan lebih berat. Seperti penyakit kanker paru-paru dan AMD. Perokok pasif justru lebih gampang terserang," kata dia menambahkan.

Hal seperti ini pernah dialami seorang wanita penderita AMD, yang sepanjang hidup terpapar asap rokok dari suaminya sendiri. Ketika ditanya, ternyata suaminya perokok berat yang gemar merokok di mana saja, termasuk di dalam rumah ketika sedang bersama istrinya itu.

"Jadi, selama puluhan tahun istrinya menghirup asap dari rokok suaminya. Akhirnya, istrinya yang menderita AMD sampai dia buta, tapi suaminya sehat walafiat," kata Elvioza.

Mengetahui apa yang diderita sang istri karena ulah sendiri, lanjut Elvioza, membuat sang suami menyesal bukan main dan meminta maaf sebesar-besarnya kepada istri tercintanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini