Sukses

Perjuangan Perempuan dalam <i>Mona Lisa Smile</i>

Film Mona Lisa Smile mengangkat masa perjuangan perempuan dan pergeseran budaya politik pasca-Perang Dunia II. Film arahan Mike Newell ini dibintangi Julia Roberts dan Kirsten Dunst.

Liputan6.com, Hollywood: Aktris peraih Oscar, Julia Roberts, beradu akting dengan Kirsten Dunst dalam film terbaru mereka Mona Lisa Smile. Film arahan sutradara Mike Newell membidik perjuangan perempuan dan pergeseran budaya politik pasca-Perang Dunia II. Pemutaran perdana film yang berlatar belakang kehidupan di Wellsley College pada tahun 1954-1955, digelar di Hollywood, Amerika Serikat.

Mona Lisa bercerita tentang perjalanan hidup Katherine Ann Willis--diperankan Roberts-- yang hijrah dari Carolina, AS, untuk mengajar sejarah kesenian di Wellesley College, New England. Pada masa itu, situasi Amerika Serikat sedang bergolak. Willis dan sejumlah mahasiswi Wellesley College juga bergerilya. Mereka berjuang untuk membentuk kembali pribadi kaum hawa yang dalam masa PD II dipaksa menjadi tulang punggung tenaga kerja.

Mahasiswi-mahasiswi dalam film itu memerankan karakter perempuan di masa itu. Ada si sombong Betty (diperankan Dunst), cewek cerdas Joan (Stiles), si jahat Giselle (Maggie Gyllenhaal), putri malu Connie yang dilakoni artis pendatang baru Ginnifer Goodwin. Tentu saja ada tokoh lesbian, Amanda yang diperankan Juliet Stevenson. Meski cuma perawat kampus, Amanda berani membagikan alat kontrasepsi pada para mahasiswi.

Tanpa disangka Willis dan para mahasiswinya berhasil. Selain berpengaruh pada kehidupan kaum perempuan di kampus tersebut, gerakan mereka juga menulari perubahan kaum hawa AS hingga kini.(TNA/Nurul Larasati)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.