Sukses

Terkuak, Foto Korban Tewas Ketiga Pesawat Asiana Nahas

Liu Yipeng tewas akibat cedera kepala traumatis yang dideritanya saat pesawat jatuh menghujam ke Bumi.

Ada tiga korban tewas kecelakaan pesawat Asiana Airlines di Bandara Internasional San Francisco 6 Juni 2013 lalu, bukan hanya dua yang selama ini diberitakan. Korban ketiga bernama Liu Yipeng, gadis 15 tahun asal China.

Saat kejadian, ia berhasil dievakuasi dari tempat duduknya di pesawat Boeing 777. Namun, ia kemudian dinyatakan tewas di San Francisco General Hospital, Jumat 12 Juli 2013 pagi waktu setempat, akibat cedera kepala traumatis yang dideritanya saat pesawat jatuh menghujam ke Bumi.

Nona Liu adalah teman sekelas Ye Mengyuan dan Wang Linjia-- keduanya 16 tahun-- yang juga tewas saat kecelakaan. Ketiganya adalah siswa sebuah sekolah di China timur, yang bepergian ke San Francisco untuk menghadiri perkemahan musim panas di Amerika Serikat.

Pejabat San Mateo County Coroner, Robert Foucrault mengkonfirmasi identitas Liu dan mengatakan korban masih di tempat duduknya saat petugas mengevakuasi penumpang pesawat pekan lalu.  Proses otopsi dilakukan Sabtu.

1 Korban Tertabrak Truk Pemadam

Identitas Liu Yieng terungkap sehari setelah kematiannya diumumkan, di tengah konfirmasi resmi bahwa salah satu korban tewas di landasan yang diselimuti busa pemadam api, akibat tertabrak truk pemadam kebakaran yang melaju kencang di TKP. Tragisnya, ia bisa saja selamat, jika tak terjebak dalam kekacauan di luar pesawat.

Sebelumnya, polisi dan petugas pemadam kebakaran Jumat lalu mengkonfirmasi, Ye Meng Yuan adalah korban yang tertabrak truk pemadam kebakaran yang hendak memadamkan api yang membara di Boeing 777 maut.

"Truk pemadam kebakaran menabrak korban setidaknya sekali. Pertanyaan lainnya kini, 'apa penyebab kematiannya'," kata juru bicara kepolisian San Francisco, Albie Esparza, itu yang sedang kami coba pastikan.

Sementara, sahabat karib Ye Meng Yuan, Wang Linjia, ada di antara penumpang cedera yang tak segera mendapat pertolongan. Petugas penyelamat tak mengetahui keberadaannya, hingga 14 menit setelah kecelakaan.

Tubuhnya yang luka parah ditemukan bersama tiga pramugari yang terlempar ke aspal. Ia terlambat diselamatkan dan menemui ajal.

Yang sangat disayangkan dari kejadian itu adalah ulah sejumlah oknum penumpang yang mengabaikan prosedur keselamatan, mengangkut tas ke luar dari burung besi yang sedang terbakar, alih-alih menolong korban lain yang masih terjebak. Menyedihkan. (Ein/Tnt)



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini