Sukses

8 Destinasi Wisata di Planet Mars Masa Depan

Menariknya, para ilmuwan telah memetakan planet Mars dan dapat menjadi tujuan wisata menarik di planet mrah tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Impian menjelajahi Mars bukan lagi khayalan semata. Seiring kemajuan teknologi antariksa, wisata ke planet merah ini semakin menjadi kenyataan.

Berbagai perusahaan dan organisasi antariksa mulai menawarkan paket wisata ke Mars, meskipun masih dalam tahap awal pengembangan. Menariknya, para ilmuwan telah memetakan planet Mars dan dapat menjadi tujuan wisata menarik di planet mrah tersebut.

Melansir laman Space pada Rabu (20/03/2024), berikut destinasi wisata planet Mars di masa depan.

1. Pegunungan Tharsis

Wilayah Tharsis memiliki banyak gunung berapi yang tinggi. Tharsis menampung 12 gunung berapi raksasa di zona yang lebarnya kira-kira 4.000 km.

Gunung berapi ini cenderung jauh lebih besar daripada yang ada di bumi. Hal ini terjadi karena Mars mempunyai tarikan gravitasi yang lebih lemah yang memungkinkan gunung berapi tumbuh lebih tinggi.

Gunung berapi ini kemungkinan telah meletus selama dua miliar tahun atau setengah dari sejarah Planet Mars.

2. Olympus Mons

Mars memiliki gunung tertinggi di seluruh tata surya. Gunung tersebut adalah Olympus Mons.

Tingginya mencapai 25 kilometer atau hampir tiga kali tinggi Gunung Everest. Gunung ini terletak di wilayah vulkanik Tharsis.

Luas daerah gunung hampir sama dengan negara bagian Arizona di Amerika Serikat. Tak hanya menjadi gunung tertinggi di tata surya, Olympus Mons juga merupakan gunung berapi perisai raksasa yang terbentuk setelah lava perlahan merayap menuruni lerengnya.

Di puncak gunung ini ini terdapat depresi spektakuler dengan lebar sekitar 85 kilometer. Hal ini dibentuk oleh ruang magma yang kehilangan lava dan runtuh.

Gunung berapi ini mungkin bisa menjadi salah satu destinasi wisata Mars, karena dengan struktur topografinya. Gunung Olympus Mons akan mudah didaki oleh penjelajah masa depan dikarenakan mempunyai kemiringan rata-rata hanya 5 persen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kawah Gale dan Gunung Sharp (Aeolis Mons)

3. Kawah Gale dan Gunung Sharp (Aeolis Mons)

Kawah Gale pernah menjadi tempat pendaratan penjelajah Curiosity NASA pada 2012. Di masa depan, Kawah Gale bisa menjadi salah satu destinasi wisata Planet Mars.

Dalam penjelajahannya, tim Curiosity NASA berhasil mencapai dasar kawah beberapa minggu setelah mendarat. Selain itu, tim juga menemukan bukti adanya air yang lebih luas sepanjang perjalanannya di sepanjang lantai kawah.

Saat ini, Curiosity mencapai puncak gunung berapi terdekat yang disebut Gunung Sharp (Aeolis Mons) dan melihat fitur geologis di setiap stratanya. Salah satu temuan Curiosity NASA yang lebih menarik adalah menemukan molekul organik kompleks di wilayah tersebut, dalam beberapa kesempatan.

Hasil penelitian pada 2018 membuktikan bahwa bahan organik ini ditemukan di dalam batuan berusia 3,5 miliar tahun. Bersamaan dengan hasil organik, peneliti mengumumkan rover juga menemukan konsentrasi metana.

Metana adalah elemen yang dapat diproduksi oleh mikroba, serta fenomena geologis, sehingga belum jelas apakah ini merupakan tanda kehidupan atau bukan.

4. Garis lereng berulang di Kawah Hale

Garis lereng berulang yang terdapat di Kawah Hale mungkin bisa menjadi wisata menarik di Mars pada masa yang akan datang. Garis lereng berulang ini terlihat di sisi kawah curam selama cuaca hangat.

Gambar yang ditampilkan dari Kawah Hale menunjukkan titik-titik di mana spektroskopi mengambil tanda-tanda hidrasi. Pada 2015, NASA awalnya mengumumkan bahwa garam terhidrasi harus menjadi tanda air mengalir di permukaan.

Namun, penelitian selanjutnya menyebutkan RSL dapat terbentuk dari air atmosfer atau aliran pasir kering. Pada kenyataannya, mungkin harus mendekati RSL untuk melihat seperti apa sifat aslinya.

 

3 dari 4 halaman

Ghost Dunes

5. Ghost Dunes di Noctis Labyrinthus dan lembah Hellas

Mars adalah planet yang sebagian besar dibentuk oleh angin karena airnya menguap saat atmosfer menipis. Namun penjelajan Mars dapat melihat bukti ekstensif dari air masa lalu seperti daerah bukit pasir yang ditemukan di Noctis Labyrinthus dan cekungan Hellas.

Para peneliti mengatakan, daerah ini dulunya memiliki bukit pasir setinggi puluhan meter. Belakangan ini, bukit pasir tersebut dibanjiri oleh lava atau air yang mempertahankan dasarnya dan puncaknya terkikis.

Karena itu, bukan tidak mungkin di masa mendatang Ghost Dunes dapat menjadi tujuan wisata di Mars yang bisa dikunjungi manusia.

6. Medusa Fossae

Medusae Fossae adalah salah satu lokasi paling aneh di Planet Mars. Beberapa astronom berspekulasi bahwa wilayah ini menyimpan bukti semacam kecelakaan UFO.

Tempat ini, di masa depan mungkin dapat menjadi salah satu destinasi wisata di Mars. Secara ilmiah, wilayah ini merupakan deposit vulkanik yang sangat besar.

Ukurannya sekitar seperlima dari luas Amerika Serikat. Seiring waktu, angin membentuk bebatuan menjadi beberapa formasi yang indah.

Para peneliti akan membutuhkan lebih banyak penelitian untuk mempelajari bagaimana gunung berapi ini membentuk Medusae Fossae di Planet Mars.

 

4 dari 4 halaman

Kutub Mars

7. Kutub Mars

Seperti Bumi, Planet Mars juga memiliki dua wilayah es di kutubnya. Namun dua kutub di Planet Mars ini memiliki komposisi yang sedikit berbeda.

Kutub utara Mars dipelajari dari dekat oleh pendarat Phoenix pada 2008 dan pengamatan kutub selatan yang berasal dari pengorbit. Menurut NASA, suhu di dekat kutub utara dan selatan sangat dingin selama musim dingin.

Hal ini menyebabkan karbon dioksida mengembun dari atmosfer menjadi es di permukaan. Prosesnya terbalik di musim panas, ketika karbon dioksida menyublim kembali ke atmosfer.

Pemandangan dan fenomena alam di kutub planet ini, mungkin dapat menjadi daya tarik wisata di Mars di masa depan.

8. Valles Marineris

Fenomena alam di Planet Mars bukan hanya soal gunung berapi yang tinggi, namun juga ngarai. Di planet ini terdapat ngarai terbesar yakni Valles Marineris.

Panjangnya sekitar 1850 mil atau setara dengan 3000 km. Ngarai ini hampir empat kali lebih panjang dari Grand Canyon di Amerika Serikat, yang memiliki panjang sekitar 500 mil (800 km).

Ilmuwan menduga pembentukan wilayah Tharsis berkontribusi pada pertumbuhan Valles Marineris. Hal itu karena lava yang bergerak melalui wilayah vulkanik mendorong kerak ke atas, yang memecah kerak menjadi rekahan di daerah lain.

Seiring waktu, patah tulang ini tumbuh menjadi Valles Marineris. Ngarai Planet Merah ini, di masa depan mungkin akan dapat menjadi salah satu destinasi wisata di Mars.

(Tifani)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.