Sukses

Brian Mulroney, Perdana Menteri ke-18 Kanada Meninggal

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan dia sangat terpukul atas meninggalnya Mulroney.

Liputan6.com, Ottawa - Brian Mulroney, perdana menteri ke-18 Kanada yang menjabat pada 1984-1993, meninggal pada usia 84 tahun. Putrinya, Caroline Mulroney, membagikan kabar tersebut pada Kamis (29/2/2024) sore via media sosial.

"Atas nama ibu saya dan keluarga kami, dengan sedih kami mengumumkan meninggalnya ayah saya, Yang Terhormat Brian Mulroney, perdana menteri ke-18 Kanada. Dia meninggal dengan damai, dikelilingi keluarga," tulis Caroline di X alias Twitter.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan dia sangat terpukul atas meninggalnya Mulroney.

"Dia tidak pernah berhenti bekerja untuk rakyat Kanada dan dia selalu berusaha membuat negara ini menjadi tempat yang lebih baik untuk dijadikan rumah. Saya tidak akan pernah melupakan wawasan yang dia bagikan kepada saya selama bertahun-tahun - dia murah hati, tak kenal lelah, dan sangat bersemangat," ujar Trudeau via X.

Pemimpin konservatif Pierre Poilievre mengenang Mulroney sebagai salah satu negarawan terhebat di Kanada.

"Saya akan selalu berterima kasih atas nasihatnya dan bimbingannya ... Seluruh rakyat Kanada berterima kasih atas pengorbanannya yang sangat besar dan warisan abadi yang dia tinggalkan untuk kita semua," tulis Poilievre di X.

Melansir CBC, Jumat (1/3), Mulroney adalah salah satu perdana menteri Kanada yang paling kontroversial. Tidak takut mengatasi isu-isu paling menantang pada masanya, Mulroney menekuni dunia politik dengan cara yang membuatnya mendapatkan pendukung setia dan kritikus yang sama bersemangatnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mundur pada 1993

Saat menjabat sebagai perdana menteri, Mulroney menjadi perantara perjanjian perdagangan bebas dengan Amerika Serikat (AS) dan mendorong reformasi konstitusi untuk menjamin penandatanganan undang-undang tertinggi Kanada oleh Quebec – sebuah upaya yang akhirnya gagal.

Dia memperkenalkan pajak barang dan jasa (GST) untuk mengumpulkan dana guna mengatasi defisit anggaran yang membengkak, memprivatisasi puluhan perusahaan, dan menentang keras apartheid di Afrika Selatan.

"Entah ada yang setuju dengan solusi kami atau tidak, tidak ada yang akan menuduh kami memilih menghindari tanggung jawab dengan mengesampingkan isu-isu paling kontroversial pada zaman kami," kata Mulroney dalam pidato pengunduran dirinya pada Februari 1993.

"Saya telah melakukan yang terbaik untuk negara dan partai saya."

Ketidakpopuleran kebijakan GST dan kontroversi seputar pengesahannya di Senat, ditambah dengan resesi awal 1990-an, runtuhnya Perjanjian Charlottetown, dan berkembangnya alienasi Barat memicu kebangkitan Partai Reformasi, menyebabkan penurunan tajam popularitas Mulroney. Dia lantas mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaan kepada menteri kabinetnya Kim Campbell pada Juni 1993.

3 dari 3 halaman

Kesan Bush dan Mandela atas Sosok Mulroney

Dalam debat pemilu federal pada 1988, pemimpin Partai Liberal saat itu John Turner menuduh Mulroney menjual Kanada, di mana dia berjanji memperbarui hubungan Kanada-AS.

Tuduhan tersebut kemudian dibalas Mulroney dengan mengatakan, "Anda tidak dapat memonopoli patriotisme dan saya benci dengan kenyataan, keterlibatan Anda hanyalah Anda merupakan orang Kanada."

Konservatif menang dalam pemilu saat itu, mencatat Mulroney sebagai perdana menteri konservatif pertama yang memenangkan dua mayoritas berturut-turut sejak Sir John A. Macdonald.

Perdagangan antara Kanada-AS pun meningkat secara dramatis setelah perjanjian perdagangan bebas diratifikasi dan perekonomian menjadi semakin saling terkait setelah proteksionisme yang telah berlangsung hampir 100 tahun berakhir.

"Pesan kami jelas di sini dan di seluruh dunia – Kanada kembali terbuka untuk bisnis," kata Mulroney dalam Shamrock Summit tahun 1985 bersama Presiden AS Ronald Reagan.

Peningkatan hubungan Kanada dengan AS juga ditandai dengan penandantanganan perjanjian hujan asam oleh Mulroney untuk mengekang emisi sulfur dioksida yang merusak saluran air. Dia juga menandatangani perjanjian modernisasi pertahanan udara Amerika Utara untuk lebih melindungi benua tersebut dari serangan rudal balistik.

Mantan Presiden AS George H.W. Bush menganggap Mulroney sebagai teman dekatnya dan sering meminta nasihatnya mengenai masalah-masalah terkait Perang Dingin ketika aliansi negara-negara Barat merundingkan berakhirnya Uni Soviet. Mulroney adalah tamu terakhir Bush di Camp David, tempat peristirahatan presiden AS.

Mulroney juga melancarkan dorongan agresif dari Kanada di dalam Persemakmuran Inggris agar memberikan sanksi guna menekan pemerintah Afrika Selatan agar membongkar sistem kasta rasisnya dan membebaskan Nelson Mandela dari penjara, tempat ia dikurung selama seperempat abad.

Setelah dibebaskan, Mandela berbicara dengan Mulroney melalui telepon untuk mengucapkan terima kasih atas pembelaannya.

"Kami menganggap Anda sebagai salah satu teman baik kami karena dukungan kuat yang kami terima dari Anda dan Kanada selama bertahun-tahun," kata Mandela kepada Mulroney, menurut buku memoar Mulroney yang bertajuk 'Memoirs'.

"Saat saya dipenjara, memiliki teman seperti Anda di Kanada memberi saya lebih banyak kegembiraan dan dukungan daripada yang bisa saya katakan."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.