Sukses

Pasukan Ukraina Mundur dari Avdiivka, Vladimir Putin Sebut Kemenangan Penting Rusia

Panglima militer Ukraina mengatakan pada Sabtu (17 Februari 2024) pasukannya dilaporkan mundur dari kota yang hancur di timur negara itu, Avdiivka, setelah pertempuran sengit selama berbulan-bulan.

Liputan6.com, Kyiv - Panglima militer Ukraina mengatakan pada Sabtu (17 Februari 2024) pasukannya dilaporkan mundur dari kota yang hancur di timur negara itu, Avdiivka, setelah pertempuran sengit selama berbulan-bulan.

Presiden Rusia Vladimir Putin kemudian menyebut perebutan Avdiivka sebagai "kemenangan penting".

Meskipun Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa unit-unit Ukraina masih bercokol di pabrik kokas di kota tersebut, kemajuan di Avdiivka merupakan kemajuan terbesar Moskow sejak mereka merebut Kota Bakhmut pada bulan Mei 2023 lalu.

Hal ini terjadi beberapa hari sebelum peringatan kedua invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina dan di tengah kekurangan amunisi yang akut di Ukraina, dengan bantuan militer AS yang baru tertunda selama berbulan-bulan di Kongres.

Ini juga merupakan tanda paling jelas tentang bagaimana gelombang perang telah menguntungkan Moskow setelah serangan balasan Ukraina gagal menembus garis pertahanan Rusia tahun 2023 lalu.

"Kepala negara mengucapkan selamat kepada tentara Rusia atas keberhasilan ini, sebuah kemenangan penting,” kata Kremlin dalam sebuah pernyataan di situsnya.

Presiden AS Joe Biden minggu ini memperingatkan bahwa Avdiivka bisa jatuh ke tangan pasukan Rusia karena kekurangan amunisi, menyusul penolakan Kongres dari Partai Republik selama berbulan-bulan terhadap paket bantuan militer AS yang baru untuk Kyiv.

Pernyataan Gedung Putih pada hari Sabtu (17/2) mengatakan Biden menelepon Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada hari Sabtu untuk menggarisbawahi komitmen AS untuk terus mendukung Ukraina dan menegaskan kembali perlunya Kongres untuk segera meloloskan paket pasokan pasukan Ukraina.

Gedung Putih mengatakan penarikan pasukan Ukraina dilakukan karena berkurangnya pasokan akibat kelambanan Kongres, yang memaksa tentara Ukraina untuk menjatah amunisi dan menghasilkan "keuntungan penting pertama bagi Rusia dalam beberapa bulan terakhir".

Merebut kota tersebut kemungkinan akan memberikan dorongan moral bagi Rusia menjelang pencalonan Vladimir Putin untuk terpilih kembali pada bulan depan, yang hampir pasti akan dimenangkannya.

Hal ini juga dipandang sebagai langkah lain untuk mengamankan kekuasaan Moskow di pusat regional Donetsk, sekitar 20 km ke arah timur, yang dikuasai oleh pasukan Rusia dan pro-Rusia sejak tahun 2014.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rusia Belum Sepenuhnya Kendalikan Avdiivka

Rusia belum memberikan rincian mengenai kerugian yang dideritanya dalam pertempuran brutal tersebut, namun pihak berwenang Ukraina dan analis militer Barat mengatakan kemajuan yang dicapai Rusia harus dibayar dengan kerugian yang sangat besar dalam hal personel dan kendaraan lapis baja.

Sementara itu, Telegram Putin memberikan penghormatan kepada tentara yang tewas dalam kampanye tersebut, dengan mengatakan: "Kemuliaan abadi bagi para pahlawan yang gugur dalam memenuhi tugas operasi militer khusus!"

Selain itu, Rusia sepertinya masih belum memiliki kendali penuh atas pabrik Kokas dan Kimia Avdiivka di tepi barat laut kota tersebut. Produsen minuman bersoda terbesar di Ukraina sebelum perang itu sekarang hancur, merupakan benteng terakhir Avdiivka.

"Langkah-langkah diambil untuk sepenuhnya membersihkan kota dari militan dan memblokir unit Ukraina yang telah meninggalkan kota dan bercokol di Pabrik Kokas dan Kimia Avdiivka," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov dalam sebuah video yang dipublikasikan di saluran Telegram kementerian. 

 

3 dari 4 halaman

Presiden Ukraina Minta Pasokan Amunisi dari AS

Saat berpidato di Munich Security Conference (Konferensi Keamanan Munich), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang memuji pasukannya karena telah "melelahkan" pasukan Rusia di Avdiivka, memohon kepada sekutu Baratnya untuk meningkatkan pasokan bantuan militer dan menyatakan bahwa penarikan tersebut sebagian disebabkan oleh kurangnya senjata.

"Sekarang, (militer) akan mengisi kembali amunisi, mereka akan menunggu senjata yang relevan, yang jumlahnya tidak cukup, tidak cukup,” katanya. “Rusia mempunyai senjata jarak jauh, sementara kita tidak mempunyai cukup senjata.”

Dalam postingannya di X, Zelenskyy menyatakan harapannya bahwa Kongres AS akan mengambil "keputusan yang bijaksana".

"Kami membahas situasi garis depan saat ini," katanya tentang pembicaraan teleponnya dengan Biden. "Saya bersyukur mendapat dukungan penuh dari Presiden Biden."

Zelenskyy mengatakan dia telah bertemu di Munich dengan delegasi anggota DPR AS dari Partai Republik dan Demokrat.

“Kami berharap Dewan Perwakilan Rakyat akan mengambil keputusan untuk memastikan dukungan lebih lanjut yang diperlukan AS untuk Ukraina," kata Zelenskyy. "Kita harus memenangkan perang ini."

 

4 dari 4 halaman

Kondisi Militer Ukraina

Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov mengatakan Avdiivka menunjukkan perlunya sistem pertahanan udara modern, untuk melawan bom berpemandu dan senjata jarak jauh untuk menghancurkan formasi musuh. Dia mengatakan peluru artileri juga diperlukan.

Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, yang mengambil alih komando militer Ukraina dalam perombakan besar pekan lalu, mengatakan pasukan Ukraina telah pindah kembali ke posisi yang lebih aman di luar kota, yang berpenduduk 32.000 jiwa sebelum perang, "untuk menghindari pengepungan" dan menjaga kehidupan dan kesehatan prajurit."

3rd Assault Brigade (Brigade Penyerang ke-3) Ukraina, yang menurut para pejabat dikerahkan ke Avdiivka pekan ini, mengatakan melalui Telegram bahwa mereka telah mundur ke posisi yang telah disiapkan di pinggiran Avdiivka dan menyeimbangkan garis depan.

"Saat ini, Rusia tidak memperlambat serangan mereka. Kami tetap mempertahankan garis di wilayah Avdiivka," keta 3rd Assault Brigade dalam pernyataan.

Avdiivka telah menanggung beban terberat dari meningkatnya tekanan ofensif Rusia di wilayah timur sejak Oktober, karena goyahnya bantuan militer Barat telah menambah kelelahan pasukan Ukraina, yang bertempur sejak awal tahun 2022.

Posisi Ukraina tampak tegang selama berminggu-minggu.

3rd Assault Brigade, sebuah unit serangan infanteri terkemuka, dikerahkan ke kota itu untuk membantu memperkuat pasukan pekan ini ketika pasukan Ukraina lainnya mundur dari tenggara.​

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini