Sukses

6 Tanaman yang Akan Punah Karena Pemanasan Global, Ada Kopi hingga Pisang

Menurut National Oceanic dan Atmospheric Administration, tanaman cokelat bisa terancam punah akibat pemanasan global pada 2050

Liputan6.com, Jakarta - Perubahan iklim telah menjadi isu global yang membawa dampak signifikan bagi seluruh makhluk hidup di Bumi, termasuk tanaman. Kenaikan suhu, perubahan pola cuaca, dan kerusakan alam akibat aktivitas manusia telah mendorong berbagai spesies tanaman ke ambang kepunahan.

Dikutip dari laman Skeptical Science, berikut daftar tanaman punah karena pemanasan global.

1. Cokelat

Menurut National Oceanic dan Atmospheric Administration, tanaman cokelat bisa terancam punah akibat pemanasan global pada 2050. Hal ini dikarenakan kenaikan suhu bumi memaksa para petani kakao untuk menemukan lahan yang lebih sejuk.

Diprediksi bahwa 89,5 persen lahan yang saat ini digunakan untuk menanam cokelat tidak akan sama pada pertengan abad ke 21 nanti.

2. Pisang

Pisang juga termasuk tanaman yang terancam punah akibat pemanasan global. Ancaman budidaya pisang ini karenakan adanya penemuan Panama Diosease.

Penyakit yang disebabkan oleh jamur berbahaya. Jamur ini berasal dari Amerika Tengah dan bertanggung jawab atas kepunahan pisang jenis Gros Michel.

Pada Januari 2006 lalu, penyakit ini menginfeksi salah satu produsen pisang di Mozambik setelah lebih dari 230.000 tanaman pisang mereka hancur tak tersisa.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kopi

3. Kopi

Kopi juga termasuk tanaman yang terancam punah akibat pemanasan global. Menurut studi oleh ilmuwan asal Inggris dan Nigeria, sebanyak 70 persen pasokan biji kopi dunia akan habis tak bersisa pada 2080.

Selain itu, di tahun yang sama jumlah lahan yang bisa ditumbuhi pohon kopi akan berkurang hingga 38 persen. Tidak menutup kemungkinan akan terjadi kenaikan sebesar 100 persen.

4. Kacang

Para ilmuwan mengatakan, perubahan iklim yang ekstrem akan memperburuk cuaca, sehingga memicu kekeringan dan menghancurkan hasil panen para petani. Termasuk petani kacang tanah.

Tanaman ini membutuhkan lingungan yang sangat stabil agar dapat tumbuh dengan maksimal. Jika curah hujan terlalu sedikit, makan benih pun akan sulit tumbuh.

Sementara itu, jika cuaca panas terus terjadi, tunas pada bibit kacang akan terbakar. Terlalu banyak hujan juga akan menyebabkan jamur dan penyakit lainnya yang akan menyerang tanaman.

Tak heran, jika harga kacang terus melambung hingga beberapa dekade mendatang. Kemungkinan terburuk, kamu tidak dapat menikmati makanan bercita rasa gurih ini di masa depan.

5. Alpukat

Alpukat menjadi salah satu bahan makan sehat yang paling diburu saat ini. Terlebih, tren superfoods mulai merebak dan digemari berbagai kalangan.

Menurut para ilmuwan, alpukat termasuk jenis buah-buahan yang akan sulit untuk dibudidayakan. Terlebih, semakin parahnya dampak pemanasan global yang akan terjadi.

Alpukat hanya dapat dibudidayakan di lingkungan tropis yang saat ini sudah mulai tergerus menjadi padang pasir. Bahkan, tidak layak lagi untuk dijadikan lahan budidaya buah tersebut.

6. Pohon Baobab Madagaskar

Peningkatan suhu dapat secara signifikan mengurangi habitat beberapa spesies baobab Madagaskar pada akhir abad ini. Studi terbaru lainnya memperkirakan bahwa spesies baobab yang paling tersebar luas di Madagaskar akan kehilangan lebih dari 40 persen habitatnya karena perubahan iklim.

(Tifani)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.