Sukses

Mengenal Elsa, Anjing yang Bantu Proses Pencarian Korban Gempa Jepang

Bersama dengan tentara dan petugas pemadam kebakaran, Elsa -- seekor anjing -- sibuk mencari korban hilang yang dilaporkan usai gempa melanda Ishikawa, Jepang.

Liputan6.com, Tokyo - Bersama dengan tentara dan petugas pemadam kebakaran, Elsa -- seekor anjing -- sibuk mencari korban hilang yang dilaporkan usai gempa melanda Ishikawa, Jepang.

Menurut tim pelatih, Elsa digambarkan sebagai anjing terbaik dari yang terbaik, dikutip dari laman Channel News Asia, Sabtu (6/1/2024).

Dengan gesit melintasi genteng dan pecahan balok kayu, dia mengendus reruntuhan rumah kayu yang hancur di Wajima -- salah satu kota yang paling parah dilanda gempa berkekuatan magnitudo 7,4.

Bersama dengan tim penyelamat termasuk tentara Jepang, anjing hitam besar dengan telinga lancip itu sedang mencari seorang wanita tua yang dilaporkan terkubur di bawah reruntuhan rumahnya.

"Tolong Elsa, tolong temukan dia," terdengar suara dari kerumunan tetangga dan pekerja lainnya yang menyaksikan upaya anjing tesebut.

Anjing tersebut dibawa ke kota pesisir oleh Yasuhiro Morita dari pusat pelatihan anjing, sekitar 500 km jauhnya di wilayah barat Tottori.

“Dia sangat ahli dalam menemukan jenazah ketika mencari di reruntuhan. Selama ini, dia dilatih untuk selalu menggonggong ketika dia menemukan jenazah,” kata Morita kepada AFP.

“Tetapi hari ini, dia hanya berjalan ke arah orang-orang yang ada di sekitar, yang kemungkinan besar berarti tidak ada jenazah di dalam,” katanya.

Morita menggambarkan Elsa sebagai anjing terbaik dari yang terbaik di Jepang barat.

Tapi, dia bukan satu-satunya anjing kampung yang melakukan pekerjaan itu.

Ada pula seekor anjing penyelamat bernama Jennifer yang dilaporkan telah menemukan seorang wanita tua di bawah reruntuhan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gempa Jepang M 7,4 Picu Daratan Bergeser 1,3 Meter

Gempa bumi dahsyat yang mengguncang Prefektur Ishikawa Jepang pada Senin, 1 Januari 2024 kemungkinan telah menggeser daratan di wilayah Noto dekat pusat gempa hingga 1,3 meter ke arah barat.

Geospatial Information Authority atau Otoritas Informasi Geospasial Jepang, yang dikenal sebagai GSI, menganalisis data GPS setelah gempa Jepang berkekuatan magnitudo 7,6 --yang sebelumnya disebut bermagnitudo 7,4.

GSI mengatakan, seperti dikutip dari NHK, Selasa (2/1/2024), angka awal menunjukkan bahwa titik pengamatan di Kota Wajima di Prefektur Ishikawa mengalami pergeseran terbesar, bergerak secara horizontal sekitar 1,3 meter ke arah barat.

Analisis juga menunjukkan adanya pergeseran ke arah barat sekitar 1 meter di Kota Anamizu dan 80 cm di Kota Suzu. Sebuah titik pengamatan di Notojima Kota Nanao bergerak 60 cm ke barat laut menuju pantai Laut Jepang.

Tanah tampaknya telah bergeser sekitar 20 cm ke arah barat laut di Prefektur Toyama dan Niigata. Pergeseran tanah beberapa sentimeter juga terlihat di wilayah Kanto-Koshin dan di tempat lain.

GSI berencana untuk terus menganalisis data pergerakan lainnya.

Adapun jumlah korban tewas akibat serangkaian gempa bumi dahsyat melanda Jepang bagian barat dilaporkan terus bertambah. Sedikitnya 48 orang kini dilaporkan tewas.

Sementara itu, menurut laporan NHK, ribuan bangunan, kendaraan dan perahu juga dilaporkan rusak. Pihak berwenang memperingatkan masyarakat di beberapa wilayah pada hari Selasa untuk menjauh dari rumah mereka karena risiko gempa yang lebih kuat.

Gempa susulan terus mengguncang Prefektur Ishikawa dan daerah sekitarnya sehari setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,6 yang sebelumnya disebut 7,4 menghantam daerah tersebut pada Senin (1/1) sore.

3 dari 4 halaman

Seluruh Peringatan Tsunami Jepang Dicabut

Pada hari Senin 1 Januari 2024, Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan tsunami besar untuk Ishikawa dan peringatan tsunami tingkat rendah untuk seluruh pantai barat pulau utama Jepang, Honshu, serta untuk pulau utara Hokkaido.

Peringatan tersebut diturunkan beberapa jam kemudian, dan semua peringatan tsunami dicabut pada Selasa 2 Januari pagi.

Kendati demikian, gelombang berukuran lebih dari 3 kaki atau sekitar 1 meter dilaporkan menghantam beberapa tempat.

Badan tersebut memperingatkan bahwa lebih banyak gempa besar dapat terjadi di wilayah tersebut dalam beberapa hari ke depan.

4 dari 4 halaman

1.000 Tentara Dikerahkan ke Zona Bencana

Militer Jepang mengirimkan 1.000 tentara ke zona bencana untuk ikut serta dalam upaya penyelamatan, kata Perdana Menteri Fumio Kishida pada Selasa.

“Menyelamatkan nyawa adalah prioritas kami dan kami berjuang melawan waktu,” katanya. "Sangat penting bagi orang-orang yang terjebak di dalam rumah untuk segera diselamatkan."

Gempa dengan kekuatan awal 5,6 mengguncang daerah Ishikawa saat dia berbicara.

Adapun orang-orang yang dievakuasi dari rumahnya berkerumun di auditorium, sekolah, dan pusat komunitas. Kereta peluru di wilayah tersebut dihentikan, namun sebagian besar layanan telah pulih pada Selasa sore. Beberapa bagian jalan raya ditutup.

Badan prakiraan cuaca meramalkan akan turunnya hujan, sehingga memicu kekhawatiran akan runtuhnya bangunan dan infrastruktur.

Wilayah ini mencakup tempat-tempat wisata yang terkenal dengan barang-barang pernis dan kerajinan tradisional lainnya, serta situs warisan budaya dunia.

Presiden AS Joe Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintahannya "siap memberikan bantuan apa pun yang diperlukan bagi rakyat Jepang."

Jepang sering dilanda gempa bumi karena lokasinya yang berada di sepanjang "Cincin Api", sebuah busur gunung berapi dan garis patahan di Cekungan Pasifik.

Dalam sehari terakhir, negara ini telah mengalami sekitar seratus gempa susulan.​

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.