Sukses

KPU Tambah Ratusan Kuota Surat Suara di UK, Mahasiswa Jangan Khawatir Golput

Usai mahasiswa Indonesia di UK protes, KPU akhirnya tambah kuota surat suara.

Liputan6.com, London - Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di London mengumumkan bahwa telah disediakan kuota surat suara tambahan bagi para pemilih di United Kingdom (UK). Sebelumnya, sejumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di UK protes karena terancam golput di UK akibat kurangnya kuota surat suara. 

Pihak PPI UK lantas sempat mengirimkan surat ke pihak KPU agar ada tambahan surat suara, karena sekitar 570 orang WNI terancam golput. 

Kini, PPLN London memastikan ada penambahan kuota sehingga bisa mengakomodasi para WNI yang ingin menyoblos di UK. 

"(Jumlah kuota) Mencukupi untuk warga yang pindah memilih ke UK," ujar anggota PPLN London Denny Kurniawan kepada Liputan6.com, dikutip Sabtu (31/12/2023). 

Denny enggan mengungkap jumlah kuota tambahan itu, namun yang jelas angkanya melebihi 570 orang yang sempat protes karena terancam golput.

"Saya pikir untuk berapa angka kuota tambahan tidak perlu disampaikan ke warga. Yang terpenting kami menjamin proses memilih bisa diproses," jelas Denny.

Pada email yang dikirim pada awal pekan ini, Sekretariat PPLN London berkata telah memproses seluruh permintaan pindah memilih, sebab kuota sudah ditambahkan. 

Pemilihan suara di UK akan dilaksanakan pada 11 Februari 2024. 

"Bagi warga yang akan pindah memilih (sudah terdaftar di Daftar Pemilih Tetap di Indonesia, namun pindah domisili ke UK/Irlandia), agar dapat menyampaikan dokumen berupa; scan KTP, scan Paspor, dan dokumen bukti pindah domisili (misal: LoA untuk pelajar atau SK dari pemberi kerja," demikian bunyi email PPLN London.

 

Baca berita sebelumnya: Data KPU Kurang Update, Ratusan Mahasiswa RI Terancam Golput di UK

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ketua KPU Sebut Pemilu di Indonesia Paling Rumit di Dunia

Sebelumnya dilaporkan, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari mengatakan, proses penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) di Indonesia menjadi yang paling rumit di dunia.

"Walaupun ada India dengan jumlah pemilih yang lebih besar dan Amerika Serikat yang punya pemilu lebih besar, tetapi pemilu di Indonesia sering dinilai sebagai the most complicated election in the world. Jadi, dianggap sebagai pemilu yang paling rumit di dunia," kata Hasyim usai menghadiri Rapat Konsolidasi Nasional dalam rangka Kesiapan Pemilu 2024 di Istora Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (30/12).

Hasyim menjelaskan, durasi pemungutan suara pemilu di Indonesia juga yang paling singkat di dunia karena hanya dilakukan selama enam jam atau mulai pukul 07.00 hingga 13.00.

Dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 di luar negeri, lanjut Hasyim, KPU sudah mengarahkan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) sekaligus kantor perwakilan KPU setempat untuk mengundang duta besar dari negara-negara sahabat guna menyaksikan proses pemungutan suara.

KPU juga mengundang perwakilan dari negara-negara sahabat dalam program kunjungan pemilu (election visit) untuk menyaksikan secara langsung proses pemungutan suara di tempat pemungutan suara (TPS).

"Ini penting untuk kami lakukan dalam rangka menunjukkan bahwa Indonesia ini adalah salah satu negara demokrasi terbesar di dunia," ujar Hasyim seperti dilansir dari Antara.

Oleh sebab itu, dia mengingatkan kepada seluruh jajarannya yang bertugas dari pusat hingga tingkat desa dan kelurahan untuk bekerja secara profesional, transparan, akuntabel, dan berintegritas dalam meningkatkan kualitas layanan kepada pemilih.

"Kami ingin menyampaikan pesan kepada teman-teman KPU provinsi, KPU kabupaten dan kota, beserta jajaran diteruskan di tingkat TPK, PPS, dan TPPS, agar bisa bekerja secara profesional, transparan, akuntabel, dan meningkatkan kualitas layanan kepada pemilih untuk menggunakan hak pilih dan juga peserta pemilu dalam berkompetisi," ujar Hasyim.

3 dari 4 halaman

Jokowi: KPU Pusat Sampai Daerah Harus Siap

Joko Widodo atau Jokowi meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) baik yang di pusat maupun daerah untuk bersiap menjalankan pemilihan umum (Pemilu) 2024 dengan jujur dan adil. Jokowi mengingatkan pelaksanaan Pemilu 2024 sisa 45 hari lagi.

"Tidak ada kata yang lain, KPU dari pusat sampai daerah harus siap, siap menjalankan pemilu yang jujur dan adil, yang dipercaya oleh rakyat, dan Pemilu 2024 tinggal 45 hari, waktunya sudah sangat dekat. Semuanya harus bersiap," kata Jokowi saat memberikan pengarahan dalam Rapat Konsolidasi Nasional Kesiapan Pemilu 2024 di Istora Senayan Jakarta, Sabtu (30/12/2023).

Dia mengatakan, Pemilu 2024 memang sangat kompleks karena Pilpres dan Pileg digelar bersamaan. Selain itu, kata Jokowi, Pemilu 2024 melibatkan 204.807.222 orang, di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.277 kecamatan, 83.771 desa, 18 partai politik nasional, serta 6 partai lokal Aceh.

"Tak bisa bayangkan betapa sangat kompleks Pemilu kita ini. Sangat kompleks sekali," ujarnya.

Kendati begitu, Jokowi menekankan Pemilu 2024 harus dijalankam sebaik-baiknya sesuai perintah Undang-Undang. Dia meminta KPU dan penyelenggara pemilu memastikan kesiapan petugas, ketersediaan logistik, distribusi logistik, dan sistem teknologi berjalan dengan baik.

 

4 dari 4 halaman

Waspada Peretasan

Jokowi turut mewanti-wanti keteledoran kecil terkait hak teknis bisa berimplikasi politik. Jokowi tak mau hal ini terjadi sebab bisa menganggu kondusifitas negara dan legitimasi Pemilu 2024.

"Jangan sampai ada yang tercecer satupun semuanya harus baik, dan tidak boleh ada yang salah termasuk aspek teknisnya," jelas Jokowi.

"Sehingga saya mengajak jaminan kehandalan sistem informasi dan perangkat-perangkat penunjang pemilu harus berfungsi dengan baik harus transparan terbuka," lanjutnya.

"Jangan sampai terjadi peretasan. Hati-hati mengenai ini sekali karena ini bisa berimplikasi politis, bisa berimplikasi politik," sambung dia.

Jokowi meyakini KPU mampu menjalankan pelaksanaan Pemilu 2024 dengan baik. Dia memastikan pemerintah mendukung penuh agenda kerja KPU agar Pemilu 2024 berjalan dengan jujur dan adil.

"Saya ingin mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersama-sama menjaga Pemilu ini berjalan jujur dan adil, prosesnya lancar, serta hasilnya yang baik, dan terpercaya," pungkas Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.