Sukses

13 Desember 2015: Pertama Kalinya Perempuan Terpilih Jadi Anggota Dewan Arab Saudi

Arab Saudi mencatat sejarah baru saat setidaknya lima perempuan berhasil memenangkan kursi di dewan kota setempat setelah turut serta dalam pemilu untuk pertama kalinya berdasarkan hasil awal yang dirilis pada 13 Desember 2015.

Liputan6.com, Riyadh - Arab Saudi mencatat sejarah baru saat setidaknya lima perempuan berhasil memenangkan kursi di dewan kota setempat, setelah turut serta dalam pemilu untuk pertama kalinya. Pengumuman ini mengacu pada hasil awal yang dirilis pada 13 Desember 2015.

Dilansir CBS, Rabu (13/12/2023), kelima wanita tersebut berasal dari berbagai wilayah di seluruh penjuru Saudi, mulai dari kota besar hingga desa kecil di dekat tempat suci umat Islam. 

Meskipun jumlah perempuan yang memperoleh kursi dilaporkan terbatas, peristiwa ini tetap dipandang sebagai langkah maju partisipasi perempuan dalam proses politik tepatnya pada pemilihan umum (pemilu) di Arab Saudi. Sebab sebelumnya, perempuan sama sekali tidak diikutsertakan dalam pemilu.

Salma al-Oteibi, seorang kandidat dari Desa Madrakah, sekitar 93 mil utara Mekah, berhasil memenangkan kursi, demikian disampaikan oleh Wali Kota Mekah, Osama al-Bar pada Associated Press, Minggu 13 Desember 2015.

Al-Bar melalui petugas pemilu kota Jeddah, yang merupakan salah satu kota terbesar di Arab Saudi, juga mengkonfirmasi kemenangan seorang kandidat perempuan bernama Lama al-Suleiman di sana.

Tak hanya itu, kandidat wanita bernama Hinuwf al-Hazmi dikabarkan berhasil memenangkan kursi di wilayah utara al-Jawf bersama dengan 13 kandidat laki-laki lainnya berdasarkan laporan kantor resmi pers saudi yang mengutip dari ketua panitia pemilu di wilayah tersebut. 

Sementara di wilayah barat laut Tabuk, Mona el-Emery dan Fadhila al-Attawy juga meraih kemenangan berdasarkan laporan kantor berita yang sama dengan sebelumnya.

Meski demikian, saat itu hasil keseluruhan pemilu belum keluar sepenuhnya. Diperkirakan data lengkap pemilu dari ibu kota Riyadh dan wilayah lainnya diumumkan pada hari Sabtu oleh Komisi Pemilihan Umum. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kampanye Para Kandidat Perempuan

Kampanye dari para kandidat perempuan tersebut pun beragam. Mereka berjanji untuk menyediakan lebih banyak taman kanak-kanak dengan jam penitipan anak yang lebih lama bagi ibu yang bekerja. 

Saat mencalonkan diri, mereka juga berjanji akan melakukan pendirian pusat remaja dengan kegiatan olahraga dan budaya, perbaikan jalan, pengumpulan sampah yang lebih baik, dan kota yang lebih hijau secara keseluruhan.

Desa Madrakah yakni wilayah salah satu kandidat perempuan terpilih dikabarkan memiliki kondisi jalan yang buruk dan terletak jauh dari rumah sakit terdekat, sehingga membuat beberapa perempuan di sana terpaksa melahirkan bayi di dalam mobil. Kabar ini saat itu dilaporkan oleh Saudi Gazette pada Oktober.

Tak hanya itu, sejumlah siswa pun dilaporkan oleh surat kabar lokal memilih untuk tidak menghadiri kelas disebabkan letak universitas terdekat yang berada di Mekah. Selain universitas, rumah sakit terdekat pun berada di kota tersebut.

Sejumlah warga juga dikabarkan frustasi karena merasa tidak cukup dengan jumlah taman yang terdapat di wilayah mereka.

Melihat sejumlah permasalahan tersebut, para kandidat perempuan diharapkan dapat mengatasinya setelah mereka terpilih sebagai anggota dewan kota.

3 dari 3 halaman

Pemilu Dewan di Arab Saudi dan Keterlibatan Perempuan

Pemilihan umum ini melibatkan sekitar 7.000 kandidat termasuk di antaranya 979 perempuan untuk bersaing memperebutkan 2.100 kursi di seluruh negeri. 

Meski dewan kota tidak memiliki kekuasaan legislatif, keberadaannya memberikan berperan dalam memberikan nasihat kepada pihak berwenang dan mengawasi anggaran daerah. 

Posisi dewan merupakan satu-satunya jabatan di badan pemerintahan Arab Saudi yang dipilih oleh warganya. Sebelumnya, pemungutan suara untuk kursi dewan telah dilakukan sebanyak dua putaran yakni pada tahun 2005 dan 2011, hanya terbuka bagi laki-laki.

Namun saat pemilu 2015, sebanyak lebih dari 130.000 pemilih perempuan terdaftar bersama dengan lebih dari 1,35 juta laki-laki yang juga telah terdaftar.

Saat itu merupakan momen partisipasi pertama bagi ketiga generasi perempuan dari satu keluarga dalam pemilu di Jeddah. Naela Mohammad Nasief (94 tahun) menjadi wanita tertua di keluarga tersebut. Sahar Hassan Nasief, putrinya, mengatakan pengalaman tersebut menandai "awal" dari hak yang lebih besar bagi perempuan di Arab Saudi. 

Dikatakan bahwa saat itu wanita Arab Saudi tidak diperbolehkan mengemudi dan aspek kehidupan mereka seperti pernikahan, perjalanan, dan pendidikan tinggi diatur oleh undang-undang dengan laki-laki yang menentukan.

"Saya masuk dan berkata 'Saya belum pernah melihat ini sebelumnya. Hanya di film'," kata Sahar Hassan Nasief, mengacu pada kotak suara. 

"Itu adalah pengalaman yang mendebarkan," tambahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini