Sukses

ASEAN dan GCC Dukung Solusi Damai untuk Palestina-Israel, Desak Akhiri Kekerasan di Gaza dan Timur Tengah

Para pemimpin ASEAN dan GCC, sambung Menlu Retno, mempunyai keprihatinan yang sama atas perkembangan terkini di Palestina.

Liputan6.com, Riyadh - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan telah tercapai sejarah baru hubungan yang lebih dekat antara dua kawasan penting yakni ASEAN dan GCC (Gulf Cooperation Council) atau Dewan Kerjasama untuk Negara Arab di Teluk.

Salah satu yang menjadi sorotan dalam pertemuan ASEAN-GCC Riyadh Summit (KTT ASEAN-GCC di Riyadh) pada Jumat 20 Oktober 2023 adalah, kontribusi terhadap perdamaian dan stabilitas. Semua anggota GCC telah mengaksesi Treaty of Amity and Cooperation (Perjanjian Persahabatan dan Kerja sama).

"Hal ini menunjukkan komitmen kuat GCC dalam mendukung pemeliharaan perdamaian dan stabilitas di Kawasan Indo-Pasifik. Begitu pula sebaliknya, ASEAN pun berkomitmen mendukung pemeliharaan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah," ujar Menlu Retno seperti dikutip dalam pernyataan tertulisnya yang dimuat Sabtu (21/10/2023).

Para pemimpin ASEAN dan GCC, sambung Menlu Retno, mempunyai keprihatinan yang sama atas perkembangan terkini di Palestina. Ia juga menyampaikan pesan presiden Indonesia untuk mengakhiri aksi kekerasan yang saat ini terjadi.

"Presiden saya, Presiden Jokowi, dalam keterangannya mendesak penghentian kekerasan, fokus pada isu kemanusiaan, dan tidak lupa untuk mengatasi akar permasalahan yaitu pendudukan ilegal Israel melawan tanah Palestina," jelas Menlu Retno Marsudi.

ASEAN dan GCC, imbuh Menlu Retno lagi, juga tetap solid dalam mendukung solusi damai untuk Palestina. "Posisi ini tercermin dalam Pernyataan GCC-ASEAN tentang perkembangan di Gaza," tegasnya.

"ASEAN juga telah mengeluarkan Pernyataan Menteri Luar Negeri tentang meningkatnya kekerasan di Timur Tengah yang mendesak segera mengakhiri kekerasan, menciptakan koridor kemanusiaan, menyatakan dukungan ASEAN terhadap solusi dua negara, dan menyerukan perlindungan dan keselamatan seluruh warga negara ASEAN," papar Menlu Retno.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

ASEAN dan GCC, Dua Kekuatan Ekonomi yang Menjanjikan di Masa Depan

Dalam bidang ekonomi, Menlu Retno mengatakan ASEAN dan GCC merupakan dua kekuatan ekonomi yang menjanjikan di masa depan.

"Gabungan PDB kita tahun lalu melebihi USD 5 triliun dan populasi kita melebihi 700 juta orang, sebagian besar muda dan produktif. Pertumbuhan ekonomi kita tahun lalu jauh di atas rata-rata global, 7,5% untuk GCC dan 5,3% untuk ASEAN," papar Menlu Retno.

Menlu Retno mentakan hal itu adalah modalitas yang baik bagi ASEAN dan GCC untuk semakin memperkuat kerja sama dalam mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran yang tercermin dalam Joint Statement of ASEAN-GCC Riyadh Summit (Pernyataan Bersama KTT ASEAN-GCC Riyadh dan Kerangka Kerja Sama ASEAN-GCC 2024-2028).

"Kerangka Kerja ini akan memandu kerja sama kita ke depan, termasuk di bidang ini, bidang pemberantasan terorisme; perdagangan dan investasi, termasuk UMKM; Pertanian dan ketahanan pangan; Energi, pariwisata, konektivitas; dan Kebudayaan, informasi, dan pendidikan," tuturnya.

3 dari 4 halaman

Persoalan Buruh Migran Jadi Sorotan

Menlu Retno juga menyorot soal pekerja migran dalam konteks people to people.

"Kami memberi perhatian khusus pada persoalan buruh migran," tegasnya.

Dalam Joint Statement (Pernyataan Bersama) menyebutkan penegasan kembali hal positif kontribusi tenaga kerja Asia Tenggara dalam pembangunan, pertumbuhan dan pembangunan ekonomi berkelanjutan di kawasan GCC.

"Oleh karena itu, kita sepakat untuk berkolaborasi dalam mewujudkan ketertiban, keamanan, mobilitas tenaga kerja yang teratur dan bertanggung jawab, dan dalam memerangi perdagangan manusia pada orang sehubungan dengan praktik perekrutan," sambungnya.

Menlu Retno kemudian berharap kerja sama ASEAN-GCC akan terus berkembang di masa depan.

"Bersama-sama kita dapat menciptakan kawasan yang lebih baik, dunia yang lebih baik," harapnya.

Sebelumnya, ia juga menyatakan bahwa kerja sama kawasan tersebut diharapkan akan terus membawa manfaat. "Hari ini kita membangun jembatan yang kuat, untuk menghubungkan kedua wilayah kita dan mengembangkan kerja sama yang membawa manfaat bagi rakyat kita".

4 dari 4 halaman

Apresiasi Persiapan ASEAN-GCC Riyadh Summit

Menlu Retno Marsudi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal dan Menteri Luar Negeri Anggota ASEAN dalam pertemuan ASEAN-GCC Riyadh Summit (KTT ASEAN-GCC di Riyadh) pada Jumat 20 Oktober 2023.

Dalam kesempatan tersebut, Menlu Retno menyampaikan rasa terima kasih kepada Pangeran Faisal dan Kerajaan Arab Saudi atas pengaturan yang sangat baik dan keramahtamahan yang hangat diberikan kepada seluruh pemimpin ASEAN serta delegasi.

"Dan saya juga berterima kasih kepada Malaysia sebagai negara koordinator ASEAN-GCC yang telah mengkoordinasikan persiapan KTT ini," ungkap Menlu Retno.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini