Sukses

22 Oktober 2005: Maskapai Bellview Airlines Jatuh Tak Lama Usai Lepas Landas, 117 Orang Tewas

Hari ini tepat 18 tahun yang lalu, maskapai 210 Bellview Airlines jatuh tak lama setelah lepas landas, menelan ratusan korban jiwa.

Liputan6.com, Lagos - Misteri masih menyelimuti kejadian tragis dari penerbangan 210 Bellview Airlines. Hari ini, tepat 18  tahun yang lalu, pesawat tersebut jatuh tak lama setelah lepas landas, menelan korban jiwa sebanyak 117 penumpang dan awak pesawat.

Dilansir dari Simple Flying, Sabtu (22/10/2023) penerbangan 210 mengalami kecelakaan setelah memulai perjalanannya dari Bandara Internasional Lagos-Murtala Muhammed menuju Bandara Internasional Abuja. Meskipun pada awalnya perjalanan berjalan lancar, tetapi di akhir berubah menjadi malapetaka.

Jenis pesawat yang dipakai dalam penerbangan ini adalah Boeing 737-200 berusia 24 tahun yang didapatkan Bellview Airlines dari Frontier Airlines pada tahun 2003.

Sementara Kapten Imasuen Lambert adalah pilot berpengalaman dengan lebih dari 13 ribu jam terbang. Ia dibantu oleh Perwira Pertama Ghana Eshun Ernet dengan lebih dari 750 jam terbang dan kokpit Steve Sani yang merupakan insinyur penerbangan.

Penerbangan yang dioperasikan dengan jadwal rutin antara Abuja, Nigeria, dan Accra, Pantai Gading dan lainnya ini mengalami kecelakaan pesawat yang menelan banyak korban setelah meminta izin untuk lepas landas pada pukul 19:30 waktu setempat. 

Namun, tak lama setelah lepas landas itu, segala komunikasi dengan pesawat tiba-tiba terputus.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pesawat Hilang Kontak

Menurut laporan yang diterima, kontrol lalu lintas udara memberikan izin pada penerbangan ini untuk mencapai ketinggian 25.000 kaki dengan instruksi belok kanan setelah lepas landas. Namun, sang pilot yang bernama Kapten Imasuen Lambert meminta perubahan rencana untuk berbelok ke kiri, dan permintaannya dikabulkan oleh menara.

Namun setelahnya, pilot tiba-tiba berubah pikiran dan meminta untuk berbelok ke kanan alih-alih ke kiri seperti yang sebelumnya ia minta. Permintaan ini dikabulkan oleh pengendali tanpa meminta penjelasan lebih lanjut.

Pesawat kemudian dikabarkan hilang kontak dengan Lagos Approach Control sebagai kontak terakhir setelah pesawat lepas landas. 

Pengontrol ATC kemudian melaporkan bahwa pesawat dalam Penerbangan 210 ini hilang.

Merespon kejadian ini, pencarian dan penyelamatan segera diluncurkan. Badan Manajemen Darurat Nasional Nigeria (NEMA) mengerahkan helikopter ke lokasi kontak terakhir. Kemudian polisi melaporkan telah menemukan puing-puing pesawat sejauh 27 mil dari Lagos, dekat sebuah desa di Negara Bagian Ogun. 

3 dari 4 halaman

Investigasi Kecelakaan Pesawat

Dikabarkan pesawat itu jatuh menukik ke tanah. Pesawat Bellview Airlines tersebut menewaskan seluruh 117 penumpang dan awaknya, meninggalkan kawah sedalam 30 kaki.

Investigasi atas kejadian ini lantas dilakukan. Biro Investigasi Kecelakaan Nigeria (AIB) memimpin penyelidikan, dibantu oleh Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB). 

Namun, akibat dampak dari kecelakaan dan penjarahan setelahnya, perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit tidak dapat ditemukan oleh penyelidik. Akibatnya bukti yang didapat pun sedikit.

Meskipun ada spekulasi bahwa kecelakaan ini bisa disebabkan oleh kesalahan manusia, sabotase, atau faktor cuaca, belum ada kepastian yang mengelilingi penyebab sebenarnya saat itu. 

Salah satu pendapat mengatakan bahwa terdapat badai di area kejadian sehingga pesawat mungkin saja terkena sambaran petir. 

Bahkan pada saat yang sama, masyarakat berspekulasi ada bahwa kecelakaan pesawat itu mungkin jatuh disebabkan oleh alasan politis. Mereka mengatakan Penerbangan 210 diduga dijatuhkan dengan niat membunuh Waziri Mohammed, seorang pembantu dekat Presiden Nigeria saat itu Olusegun Obasanjo. Namun laporan FBI menyebutkan bahwa tidak ada bukti sisa bahan peledak saat mereka mengambil puing-puing pesawat.

4 dari 4 halaman

Kecelakaan Pesawat di Amazon Brasil, 14 Orang Tewas

Sementara itu pada September 2023 tercatat ada14 orang tewas dalam kecelakaan pesawat saat cuaca buruk di Amazon Brasil pada Sabtu (16/9).

Pesawat baling-baling kecil itu sebenarnya telah mendekati akhir perjalanan 400 km (248 mil) antara Manaus, ibu kota negara bagian Amazonas, dan kota hutan terpencil Barcelos ketika jatuh.

Para pejabat Brasil mengatakan, semua orang -- 12 penumpang dan dua awak -- tewas dalam kecelakaan itu.

Investigasi telah diluncurkan untuk mengetahui penyebab insiden tersebut, dikutip dari laman BBC, Minggu (17/9/2023).

Menteri Keamanan Negara Bagian Amazonas, Vinicius Almeida, mengatakan bahwa informasi awal menunjukkan pesawat itu jatuh setelah kehabisan landasan ketika turun ke Barcelos saat hujan lebat dan jarak pandang rendah.

Situs berita Brasil G1 melaporkan bahwa pesawat tersebut berjenis EMB-110, pesawat turboprop bermesin ganda yang diproduksi oleh pembuat pesawat Brasil Embraer.

Menurut G1, pesawat dan awaknya memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk bisa terbang.

Baca selengkapnya klik disini...

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini