Sukses

Imbas Perang Hamas Vs Israel, Anak Usia 6 Tahun Tewas dalam Serangan anti-Muslim di AS

Penegak hukum menyatakan bahwa kedua korban dalam serangan brutal ini menjadi sasaran tersangka karena mereka beragama Islam dan konflik Timur Tengah yang melibatkan Hamas dan Israel.

Liputan6.com, Washington - Seorang pria berusia 71 tahun di Plainfield, Illinois, Amerika Serikat, didakwa pembunuhan dan kejahatan rasial setelah melakukan penikaman terhadap seorang anak dan ibunya pada Sabtu (14/10/2023).

Serangan itu menewaskan seorang anak laki-laki berusia enam tahun dan menyebabkan sang ibu terluka parah.

Dalam pernyataan yang diunggah di media sosial kantor sheriff Wilayah Will, penegak hukum menjelaskan bahwa mereka merespons panggilan darurat yang dilakukan oleh seorang wanita berusia 32 tahun yang menuduh pemilik properti yang disewanya menyerangnya dengan pisau.

"Para detektif dapat menentukan bahwa kedua korban dalam serangan brutal ini menjadi sasaran tersangka karena mereka beragama Islam dan konflik Timur Tengah yang sedang berlangsung yang melibatkan Hamas dan Israel," ungkap kantor sheriff Wilayah Will, seperti dilansir The Guardian, Senin (16/10).

Berdasarkan pesan teks yang dikirim oleh sang ibu kepada ayah anak laki-laki tersebut, ketika dia membuka pintu, pemilik rumah berusaha mencekiknya lalu menikamnya dan berteriak, "Kalian umat Islam harus mati!"

Sang ibu kemudian berlari ke kamar mandi untuk menelepon 911 dan ternyata pria tersebut juga menikam putranya.

"Semuanya terjadi dalam hitungan detik," ujar wanita tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Alami 26 Penusukan

Tersangka diidentifikasi sebagai Joseph M Czuba yang berusia 71 tahun.

"Joseph Czuba tidak memberikan pernyataan apapun kepada detektif mengenai keterlibatannya dalam serangan keji ini. Meskipun tersangka tidak memberikan pernyataan kepada detektif, petugas dapat mengumpulkan informasi yang cukup melalui wawancara dan bukti untuk secara resmi menuntut Joseph Czuba dengan berbagai pelanggaran pidana," sebut kantor sheriff Wilayah Will.

Czuba didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama, percobaan pembunuhan tingkat pertama, hingga kejahatan rasial.

Bocah malang tersebut diangkut ke rumah sakit setempat di mana dia dinyatakan meninggal, sementara ibunya dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius.

Belakangan diketahui bahwa anak laki-laki itu mengalami penusukan sebanyak 26 kali.

"Pisau yang digunakan dalam serangan ini adalah pisau gaya militer bergerigi berukuran 31 cm yang memiliki bilah tujuh inci," ungkap kantor sheriff Wilayah Will seperti dikutip dari BBC.

3 dari 3 halaman

Pelaku Sebelumnya Berhubungan Baik dengan Korban

CAIR, organisasi hak-hak sipil muslim terbesar di AS merespons tragedi ini dengan menyatakan, "Kami syok dan terganggu mengetahui bahwa seorang tuan tanah di Chicago menyatakan pandangan anti-muslim dan anti-Palestina dengan masuk ke apartemen sebuah keluarga muslim dan menyerang mereka dengan pisau, melukai sang ibu dan membunuhnya putranya berusia 6 tahun, Wadea Al-Fayoume."

"Dia (Wadea) membayar harga atas suasana kebencian yang kita lihat di sini di AS," kata Direktur Eksekutif CAIR Ahmed Rehab.

Menurut Rehab, Czuba sebelumnya memiliki hubungan baik dengan keluarga muslim tersebut, bahkan membangun rumah pohon untuk Wadea, membawakannya mainan, dan mengizinkannya berenang di kolam mereka.

"Keluarga (muslim) tidak punya alasan untuk mencurigai apa yang telah terjadi," tutur Rehab.

Menurut Rehab, Czuba sangat marah dengan kabar serangan Hamas terhadap Israel pada Sabtu 7 Oktober.

Menanggapi penikaman ini, anggota Kongres dari Illinois Abdelnasser Rashid menggarisbawahi, "Kita perlu memahami bahwa pembunuhan anak laki-laki berusia enam tahun ini berhubungan langsung dengan apa yang terjadi di Israel dan Palestina."

"Jika kita ingin serangan-serangan ini berhenti dan melihat adanya keadilan, kita harus menyerukan tidak hanya soal kejahatan keji ini, namun juga gencatan senjata dan deeskalasi serta membangun jalan menuju perdamaian di Israel dan Palestina berdasarkan kemanusiaan dan hak asasi manusia."

Lebih dari 1.400 orang dilaporkan tewas di Israel akibat serangan Hamas pada Sabtu 7 Oktober. Sementara itu, di Gaza, lebih dari 2.450 orang tewas akibat serangan balasan Israel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini