Sukses

Kebakaran Hutan Yunani: 18 Orang Ditemukan Tewas Terpanggang

Dengan Musim Panas yang ekstrem dan kering, negara-negara Eropa bagian selatan sangat rentan terhadap kebakaran hutan.

Liputan6.com, Athena - Petugas pemadam kebakaran pada Selasa (22/8/2023), menemukan 18 mayat terbakar diduga akibat kebakaran hutan Yunani. Mereka diyakini adalah migran yang melintasi perbatasan Turki ke daerah timur laut Yunani, di mana kebakaran hutan telah berkobar selama berhari-hari.

Penemuan di dekat Kota Alexandroupolis terjadi ketika ratusan petugas pemadam kebakaran memerangi puluhan titik kebakaran hutan di seluruh negeri di tengah angin kencang. Pada Senin (21/8), dua orang tewas dan dua petugas pemadam kebakaran terluka dalam insiden kebakaran terpisah di Yunani utara dan tengah.

"Polisi mengaktifkan Tim Identifikasi Korban Bencana untuk mengidentifikasi 18 mayat, yang ditemukan di dekat sebuah gubuk di daerah Avantas," kata juru bicara pemadam kebakaran Yunani Ioannis Artopios seperti dilansir AP, Rabu (23/8).

"Mengingat belum ada laporan tentang orang hilang atau warga yang hilang dari daerah sekitarnya, kemungkinan sedang diselidiki bahwa mereka adalah orang-orang yang masuk ke negara itu secara ilegal."

Alexandroupolis berada di dekat perbatasan dengan Turki, di sepanjang rute yang sering ditempuh oleh orang-orang yang melarikan diri dari kemiskinan dan konflik di Timur Tengah, Asia, dan Afrika dan berusaha memasuki Uni Eropa.

Presiden Yunani Katerina Sakellaropoulou mengungkapkan kesedihannya atas penemuan 18 jasad terpanggang tersebut.

"Kita harus segera mengambil inisiatif yang efektif untuk memastikan bahwa kenyataan suram ini tidak menjadi keadaan normal yang baru," ujarnya, mengacu pada kebakaran hutan yang berulang kali terjadi.

Avantas, seperti banyak desa dan permukiman di sekitarnya, telah mendapat perintah evakuasi dan peringatan dalam bahasa Yunani dan Inggris yang dikirimkan ke semua telepon seluler di wilayah tersebut.

Dengan Musim Panas yang ekstrem dan kering, negara-negara Eropa bagian selatan sangat rentan terhadap kebakaran hutan.

Para pejabat Uni Eropa menyalahkan perubahan iklim sebagai penyebab meningkatnya frekuensi dan intensitas kebakaran hutan di Eropa, serta mencatat bahwa tahun 2022 adalah tahun terburuk kedua dalam hal kerusakan akibat kebakaran hutan setelah tahun 2017.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Minta Bantuan Uni Eropa

Dinas pemadam kebakaran mengatakan sedang menyelidiki penyebab kebakaran, berkoordinasi dengan polisi dan dinas rahasia. Dalam beberapa hari terakhir, beberapa orang telah ditangkap atau didenda karena tidak sengaja menyalakan api.

Namun, penemuan 18 jenazah tersebut memicu reaksi balik dari beberapa pihak yang menuduh para migran sebagai memicu kebakaran.

Kebakaran baru terjadi di beberapa bagian negara itu pada Selasa, termasuk di hutan barat laut Athena dan kawasan industri di pinggiran barat ibu kota.

Dengan kekuatan pemadam kebakaran yang mencapai batasnya, Yunani meminta bantuan dari mekanisme perlindungan sipil Uni Eropa.

"Kami memobilisasi hampir sepertiga pesawat yang kami miliki di armada rescEU," kata juru bicara Uni Eropa Balazs Ujvari.

3 dari 3 halaman

Risiko Kebakaran Ekstrem

Tingkat risiko kebakaran untuk beberapa wilayah, termasuk wilayah ibu kota Athena, tercatat "ekstrem" pada Selasa.

Pihak berwenang melarang akses masyarakat ke pegunungan dan hutan di wilayah tersebut setidaknya hingga Rabu pagi dan memerintahkan patroli militer.

Kebakaran hutan paling mematikan di Yunani menewaskan 104 orang pada tahun 2018, di sebuah resor tepi laut dekat Athena yang penduduknya tidak diperingatkan untuk mengungsi. Sejak saat itu, pihak berwenang telah mengambil tindakan lebih hati-hati, dengan segera mengeluarkan perintah evakuasi massal setiap kali daerah berpenduduk terancam.

Bulan lalu, kebakaran hutan di Pulau Rhodes memaksa sekitar 20.000 wisatawan dievakuasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini