Sukses

5.500 Kebakaran Hutan di Kanada Jadi Rekor Terburuk dalam Sejarah Negara

Kanada membara saat 5.500 kebakaran menghanguskan area hutan seluas 13,4 hektare hingga saat ini.

Liputan6.com, Ottawa - Kanada membara saat 5.500 kebakaran menghanguskan area hutan seluas 13,4 hektare hingga saat ini, sementara sejumlah pejabat memperingatkan pada Jumat bahwa "aktivitas kebakaran cukup besar" masih akan terjadi.

Kebakaran hutan telah melahap setiap provinsi dan wilayah dari pantai ke pantai, dari British Columbia di barat hingga Northwest Territories dan Newfoundland di bagian timur, kata para pejabat. Area yang dilanda kebakaran hingga saat ini lebih dari ukuran Yunani.

"Musim panas ini telah berubah menjadi perjuangan yang menantang," kata Michael Norton, Direktur Jenderal Bagian Utara Pusat Kehutanan Kanada, kepada wartawan sebagaimana diwartakan Anadolu, dikutip dari Antara, Sabtu (12/8/2023).

"Sayangnya, musim kebakaran belum berakhir dan kemungkinan kita akan mengalami aktivitas kebakaran yang sangat signifikan selama beberapa pekan."

Untuk mengilustrasikan luasnya kebakaran hutan musim ini, rata-rata dalam 10 tahun melahap 2,2 juta hektare lahan dan rekor sebelumnya adalah pada 1989 ketika 7,6 juta hektare lahan terbakar.

Telah ada 211 perintah evakuasi hingga saat ini dan lebih dari 167 ribu orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, kata para pejabat.

"Hanya ada sedikit sekali jeda sejak Mei. Musim ini (kebakaran) berlangsung tanpa henti. Ini adalah jumlah area terbakar terbesar menurut catatan kami," kata Norton.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korban Tewas Kebakaran Maui Meningkat Jadi 67 Orang

Pada kabar lain, kebakaran hutan Hawaii telah mencapai tonggak sejarah yang suram ketika jumlah korban tewas meningkat menjadi 67 orang setelah pejabat Kabupaten Maui mengkonfirmasi 12 kematian tambahan di Lahaina.

Kebakaran hutan di pulau Maui Hawaii dan Big Island dimulai pada Selasa 8 Agustus 2023 malam. Penyebabnya masih belum diketahui tetapi begitu api menyala, angin topan dan cuaca kering membantu menyulut api.

Itu menjadi bencana alam paling mematikan dalam sejarah negara bagian Hawaii, Amerika Serikat, demikian seperti dikutip dari BBC, Sabtu (12/8/2023).

Ratusan lainnya dilaporkan hilang dan jumlah korban akan terus meningkat.

Kawasan Lahaina, Maui, merupakan area yang paling terdampak dengan korban dan kerusakan tinggi dilaporkan di sana. Kebakaran disebut meratakan sebagian besar kota.

Kini beberapa penduduk Lahaina diizinkan untuk kembali ke rumah sebentar pada Jumat 11 Agustus waktu setempat untuk mengais sisa-sisa barang yang bisa dikumpulkan dan masih bisa digunakan.

Para warga diperingatkan bahwa setibanya di Lahaina, mereka akan disambut oleh "kehancuran seperti yang belum pernah mereka lihat dalam hidup mereka" kata Gubernur Hawaii Josh Green.

Jam malam akan beroperasi setiap hari mulai pukul 22:00 hingga 06:00 waktu setempat, dan beberapa bagian kota yang paling parah terkena dampak tetap dibatasi. Area tersebut hanya bisa diakses oleh personel pencarian dan penyelamatan.

Maui Barat, tempat Lahaina berada, masih tanpa listrik dan air. Kru pencarian masih berada di daerah itu untuk mencari korban kebakaran.

Warga setempat mengatakan, jumlah korban tewas yang dikonfirmasi, meskipun sudah tinggi, akan meningkat lebih lanjut mengingat jumlah populasi di sana.

Gubernur Green mengatakan akan memakan waktu bertahun-tahun untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh kebakaran hutan di pulau Maui. Lebih dari 1.000 bangunan telah hancur di Lahaina, sebuah kota pesisir dengan sejarah yang kaya yang menarik sekitar dua juta wisatawan per tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.