Sukses

Potret Masyarakat Jepang Peringati 1 Tahun Pembunuhan Eks PM Shinzo Abe

Pada Sabtu 8 Juli 2023, Jepang menandai satu tahun pembunuhan mantan perdana menteri Shinzo Abe.

Liputan6.com, Tokyo - Pada Sabtu 8 Juli 2023, Jepang menandai satu tahun pembunuhan mantan perdana menteri Shinzo Abe.

Abe ditembak mati oleh seorang pria yang marah karena hubungannya dengan Gereja Unifikasi, ketika sang mantan PM tengah berpidato dalam sebuah kampanye di tempat umum.

Kematian perdana menteri terlama di Jepang, yang terekam di video, mengguncang sebuah negara yang tidak terbiasa dengan kekerasan senjata.

Perdana Menteri Fumio Kishida, pejabat senior lain, serta anggota parlemen bergabung dengan janda Abe, Akie, pada upacara peringatan pribadi di sebuah kuil Buddha di Tokyo, demikian seperti dikutip dari Channel News Asia (8/7/2023).

 

Masyarakat diizinkan masuk untuk mempersembahkan bunga setelah kebaktian berakhir.

Di antara mereka adalah Tsuu Ogawa, 49, seorang pekerja hotel, yang merayakan ulang tahunnya pada hari ketika Abe dibunuh.

"Saya terkejut bahwa hal mengerikan seperti ini bisa terjadi di Jepang, dan saya berdoa agar hal seperti itu tidak pernah terjadi lagi," katanya, membawa bunga ke kuil.

Abe dikenang karena mengejar kebijakan ekonomi yang bertujuan mengakhiri deflasi bertahun-tahun, termasuk pelonggaran moneter yang agresif, stimulus fiskal dan deregulasi. Para kritikus mengatakan langkah-langkah itu, yang dikenal sebagai 'Abenomics' juga membuka kesenjangan pendapatan.

 

Abe, yang mengundurkan diri pada tahun 2020, juga memperjuangkan kebijakan pertahanan agresif yang meningkatkan pengeluaran militer dan menafsirkan kembali konstitusi Jepang yang antiperang untuk memungkinkan pasukan Jepang berperang di luar negeri untuk pertama kalinya sejak Perang Dunia II.

"Saya akan mendukung politisi yang melanjutkan pekerjaan pemerintahan Abe," kata Atsuhiro Ueda, seorang pekerja kantoran berusia 35 tahun, ketika ia bergabung dengan yang lain di kuil.

Kishida tak melanjutkan kebijakan ekonomi Abe, ia telah mempertahankan kebijakan agresif pendahulunya, mengumumkan tahun lalu bahwa Jepang akan menggandakan pengeluaran pertahanan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Reaksi Kematian Shinzo Abe

Kematian Abe memicu reaksi publik terhadap Partai Demokrat Liberal yang berkuasa setelah hubungan dekat antara mereka dan Gereja Unifikasi terungkap.

Tetsuya Yamagami, 42, yang belum diadili, diduga menggunakan senjata api buatan tangan yang terbuat dari logam dan kayu untuk membunuh politisi berusia 67 tahun itu. Dalam posting media sosial sebelum penembakan, dia menyalahkan Gereja Unifikasi karena meninggalkan ibunya dalam kesulitan keuangan.

Dikenal secara global karena pernikahan massalnya, gereja Korea Selatan telah disalahkan karena menyebabkan kesulitan keuangan dengan mencari sumbangan besar dari para pengikutnya.

Pelaku, Tetsuya Yamagami, 42, yang belum diadili, diduga menggunakan senjata api rakitan yang terbuat dari logam dan kayu untuk membunuh politisi berusia 67 tahun itu. Dalam posting media sosial sebelum penembakan, dia menyalahkan Gereja Unifikasi karena meninggalkan ibunya dalam kesulitan keuangan.

 

Dikenal secara global karena pernikahan massalnya, gereja asal Korea Selatan itu telah disalahkan karena menyebabkan kesulitan keuangan dengan mencari sumbangan besar dari para pengikutnya.

Terungkapnya Abe dan lebih dari setengah dari semua anggota parlemen LDP memiliki hubungan dengan gereja (dengan beberapa menerima sumbangan atau menggunakan pengikutnya sebagai pekerja pemilu) mendorong pengunduran diri tingkat tinggi, termasuk Menteri Revitalisasi Ekonomi Daishiro Yamagiwa.

Meskipun Kishida tidak ada di antara mereka, dukungan publiknya merosot setelah skandal itu.

Pada April 2023, kekhawatiran tentang kekerasan politik meletus lagi setelah seorang pria melemparkan apa yang tampak seperti bom pipa ke Kishida selama penampilan di Jepang barat. Kishida selamat tanpa cedera.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini