Sukses

Iran Pamer Rudal Hipersonik Fattah, Diklaim Mampu Melesat 15 Kali Kecepatan Suara

Iran mengaku tidak ada sistem yang dapat menyaingi atau melawan rudal hipersonik Fattah.

Liputan6.com, Teheran - Iran mengklaim pada Selasa (6/6/2023), mereka telah menciptakan rudal hipersonik yang mampu melaju dengan 15 kali kecepatan suara. Rudal baru itu dinamakan Fattah.

"Hari ini kami merasa detterent power (kekuatan pencegah) telah terbentuk," ungkap Presiden Iran Ebrahim Raisi seperti dilansir AP, Rabu (7/6). "Kekuatan ini adalah jangkar keamanan dan perdamaian abadi bagi negara negara-negara kawasan."

Kepala Program Kedirgantaraan Pasukan Garda Revolusi Iran Jenderal Amir Ali Hajizadeh mengaku bahwa rudal itu memiliki jangkauan hingga 1.400 kilometer.

"Tidak ada sistem yang dapat menyaingi atau melawan rudal ini," klaim Hajizadeh.

Hajizadeh mengaku bahwa uji coba telah dilakukan terhadap mesin rudal Fattah dengan melibatkan motor roket. Namun, Iran tidak merilis rekaman yang menunjukkan rudal Fattah yang berhasil diluncurkan dan kemudian menyerang target.

Senjata hipersonik, yang terbang dengan kecepatan melebihi lima kali kecepatan suara saja, disebut dapat memicu tantangan bagi sistem pertahanan rudal karena kecepatan dan kemampuan manuvernya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengumuman Datang di Tengah Lawatan Menlu AS ke Arab Saudi

China diyakini juga mengejar pengembangan rudal hipersonik, seperti halnya Amerika Serikat (AS). Rusia sendiri mengklaim sudah menerjunkan senjata sejenis di medan perang Ukraina.

Namun, kecepatan dan kemampuan manuver disebut bukanlah jaminan rudal akan mengenai sasaran. Angkatan Udara Ukraina pada Mei mengaku berhasil menembak jatuh rudal hipersonik Kinzhal Rusia dengan sistem pertahanan udara pabrikan AS, Patriot.

Pada November, Hajizadeh sebetulnya telah mengklaim bahwa Iran menciptakan rudal hipersonik. Namun, dia tidak memberikan bukti yang mendukungnya. Pengumuman Iran pada Selasa datang saat Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melawat ke Arab Saudi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.