Sukses

Pemilik Toko Perhiasan Mewah di Sydney Australia Jadi Dalang Perampokan Palsu Demi Klaim Asuransi

Michael Elias Germani didakwa terlibat dalam merencanakan dan mengoordinasikan perampokan serta berusaha menipu perusahaan asuransi.

Liputan6.com, Canberra - Seorang pembuat perhiasan terkenal di Sydney, Australia, ditangkap pada Senin (8/5/2023) karena diduga merencanakan perampokan bersenjata di toko mewahnya sendiri, Germani Jewellery. Dia kemudian mengajukan klaim asuransi palsu senilai lebih dari US$ 2,8 juta atau Rp41,2 miliar.

Pada awalnya, Michael Elias Germani (65) mengaku bahwa dia dan seorang stafnya yang berusia 47 tahun diancam oleh dua pria yang menyamar sebagai pembeli di tokonya yang terletak di George Street, Sydney, pada 19 Januari.

Salah satu pria disebut mengancam staf toko dengan pisau, sementara satunya lagi meminta akses ke brankas perhiasan. Germani kemudian mengaku bahwa pelaku mengikat tangan dan kaki mereka sebelum melarikan diri dengan sejumlah perhiasan.

Bulan lalu, polisi berhasil menangkap dua pria yang masing-masing bernama Shanel Tofaeono (37) dan Mounir Helou (57) atas dugaan perampokan.

Tetapi Inspektur Detektif Joe Doueihi mengatakan kepada wartawan pada Selasa (9/5), polisi merasa ada kejanggalan tentang perampokan toko perhiasan tersebut hingga kemudian memutuskan menangkap Germani.

"Saya dapat menunjukkan ada cukup bukti yang akan melibatkan pemilik toko dalam mendalangi perampokan itu," kata Doueihi seperti dikutip dari BBC, Rabu (10/5).

Germani didakwa terlibat dalam merencanakan dan mengoordinasikan perampokan serta berusaha menipu perusahaan asuransi.

Dalam situs web-nya, Germani Jewellery menuliskan telah berdiri sebagai merek Italia di Australia sejak tahun 1985.

"Pengalaman Germani yang luas dalam menciptakan perhiasan yang khas, kosmopolitan, unik, dan indah terbukti saat dia dianugerahi Penghargaan Diamond De Beers yang bergengsi, merancang dan memproduksi perhiasan mewah untuk keluarga Kerajaan Arab Saudi, Ratu Noor dari Yordania, Duke & Duchess Of Wellington, Elizabeth Taylor, Putri Diana, dan pejabat internasional terkenal lainnya di seluruh dunia; sehingga membuatnya mendapatkan pengakuan internasional," demikian bunyi klaim Germani di situs web-nya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Staf Toko Trauma

Menurut Doueihi wanita yang menjadi staf toko menderita luka fisik dan benar-benar trauma oleh perampokan palsu tersebut.

"Dia murni tidak bersalah dan korban dari apa yang dia yakini sebagai perampokan," kata Doueihi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini