Sukses

Pencurian Aneh 220 Sepatu Kets Hanya untuk Kaki Kanan, Tapi Kerugian Capai Rp192 Juta

Tiga pencuri asal Peru berhasil menjadi berita utama internasional setelah melakukan salah satu perampokan paling aneh dalam sejarah.

Liputan6.com, Huancayo - Tiga pencuri asal Peru berhasil menjadi berita utama internasional setelah melakukan salah satu perampokan paling aneh dalam sejarah, tiga pencuri itu mengambil 220 sepatu kets dari berbagai merek, dan semuanya untuk kaki kanan.

Mengutip dari odditycentral.com, Sabtu (13/5/2023), kejahatan itu terjadi pada 30 April, di sebuah toko perlengkapan olahraga di Huancayo, Peru tengah. Sekitar pukul 03.30 waktu setempat, tiga pria berhasil memotong gembok di bagian belakang toko dan mencuri tiga peti besar berisi kotak sepatu dari berbagai merek.

Apa yang tidak disadari oleh para pencuri adalah bahwa semua kotak sepatu yang mereka curi hanya berisi sepatu kets untuk kaki kanan, karena pemiliknya telah menyiapkan tiga peti untuk memajang alas kaki di pameran barang olahraga setempat.

Pihak berwenang menduga bahwa pencuri telah menyembunyikan hasil tangkapan mereka, karena tidak mungkin mereka dapat menjual sepatu kets di pasar gelap tanpa pasangannya. 

"Kami telah melakukan pemeriksaan di tempat kejadian, hal khusus tentang pencurian ini adalah hanya sepatu kaki kanan yang dicuri," kata Eduan Diaz, kepala wilayah kepolisian Junin, kepada America Noticias, menambahkan bahwa itu hanya masalah waktu sebelum pencuri diidentifikasi, karena mereka tertangkap kamera pengintai di daerah tersebut, dan telah meninggalkan jejak mereka di TKP.

Bahkan dengan sepatu kets kiri yang masih mereka miliki, pemilik toko memperkirakan kerugian sekitar $13.000 (Rp192 juta), kecuali 220 sepatu kets yang dicuri ditemukan kembali, karena seperti halnya pencuri, dia tidak dapat menjual sepatu kets tersebut satu per satu.

Toko sepatu kets ini baru buka selama beberapa bulan tetapi merupakan salah satu dari beberapa toko yang dibobol baru-baru ini. Pada pertengahan April lalu, Polisi Nasional Peru menangkap seorang pencuri yang membawa kabur enam karung penuh sepatu kets dari sebuah toko sepatu di Ica, sebuah kota di Peru selatan.

"Tentunya mereka ingin menjualnya dengan setengah harga," canda seorang pengguna Twitter.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Buron 45 Hari, Pencurian Kabel Lampu Buah Naga di Banyuwangi Dibekuk Polisi

Bukan hanya di luar negri, di Indonesia sendiri juga banyak pencurian aneh dan nyata.

Adalah Dion alias Temon (25), tersangka DPO kasus pencurian kabel dan lampu kebun buah naga di Desa Glagahagung, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi. Ia akhirnya berhasil ditangkap Polsek Purwoharjo, Banyuwangi.

Warga Dusun Curah Pecak, Desa Purwoharjo, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi ini sempat jadi buronan polisi kurang lebih 45 hari.

Hingga akhirnya, Dion berhasil ditangkap di tempat persembunyiannya, di wilayah Temurejo, Kecamatan Bangorejo, Kamis 1 Desembar 2022, sekitar pukul 23.30 WIB.

"Penangkapan buronan tersangka kasus pencurian kabel dan lampu kebun buah naga ini merupakan bukti nyata keseriusan polisi, khususnya jajaran Polresta Banyuwangi dalam menuntaskan sebuah kasus," kata Kasi Humas Polresta Banyuwangi Iptu Agus Winarno. 

Tersangka Dion ini, jelas Iptu Agus, merupakan rekan dari seorang tersangka lainnya Triono (42) yang terlebih dahulu sudah diamankan. 

Baca selengkapnya di sini... 

 

3 dari 4 halaman

Pencurian Penutup Saluran Air Marak Terjadi di Kota Surabaya, Ayo Tangkap Ramai-Ramai

Masih di Indonesia, kini ada pencurian besi penutup saluran air di Kota Surabaya, Jawa Timur belakangan ini marak terjadi. Perbuatan tersebut membuat Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi geram dan meminta masyarakat ikut berpartisipasi menangkap pelaku.

"Mulai sekarang, kalau ada yang mencuri, ayo ditangkap bersama," kata Cak Eri, panggilan akrab Eri Cahyadi di Surabaya.

Aksi pencurian besi penutup saluran air salah satunya terjadi di Jalan Ngagel Jaya Utara, Kota Surabaya pada Sabtu (18/3) dini hari atau sekitar pukul 03.53 WIB.

Melihat aksi itu, Cak Eri tak tinggal diam, dan melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian.

Dia menegaskan, jangan sampai ada yang mengganggu pembangunan Kota Surabaya. Bila ada kejadian serupa, dia mengimbau kepada seluruh warga Kota Pahlawan untuk tak segan menangkap pelakunya.

"Kalau lagi membangun kota jangan diusik karena pembangunan itu berdampak besar pada orang Surabaya, untuk mengurangi banjir," kata dia.

Maka dari itu, Cak Eri meminta kepada para penegak hukum di Kota Surabaya untuk menangkap pelakunya agar segera ditangkap dan diproses pidana.

Baca selengkapnya di sini...  

 

4 dari 4 halaman

5 Fakta Unik Pencurian Tali Pocong di Pemakaman Ciputat

Masih berbicara Mengenai Pencurian unik, di sebuah Pemakaman Taman Abadi, Ciputat, Tangerang, dihebohkan dengan kasus pencurian tali pocong. Peristiwa itu diketahui pada Jumat 29 Desember 2017 lalu, saat keluarga mengetahui makam almarhum MS alias Capu dalam keadaan bekas terbongkar.

"Makam sudah dalam keadaan tergali dan tiga buah papan penutup almarhum yang berada di bagian kepala, tengah dan kaki sudah terbuka," ujar Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Ahmad Alexander Yurikho Hadi. 

Atas kejadian tersebut, keluarga korban langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Ciputat.

Pencurian tali pocong memang bukan fenomena biasa. Pencurian terhadap suatu properti seringnya berkaitan dengan harga jual barang yang tinggi tapi tidak dengan tali pocong. Peristiwa ini kerap kali dikaitkan dengan hal mistis yang sulit diterima akal sehat.

Lantas sebenarnya hal itu terjadi? Berikut ini fakta-fakta aneh kasus pencurian tali pocong tersebut:

1. Korban Baru Meninggal Sehari

Pelaku MI nekat mencuri tali pocong dari jenazah Suhendra bin Solahi alias Hendra Capung pada Jumat 29 Desember 2018. Hendara diketahui baru meninggal sehari sebelum kejadian atau pada Kamis 28 Desember 2017 sekitar pukul 10.00 WIB di Musala Al Hasan Khaenah Ciputat dekat kuburan tersebut.

Baca selengkapnya di sini... 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.