Sukses

Kisah Haru Ibu Beri Permen ke Anak yang Sudah Berusia 84 Tahun

Tidak peduli berapa usia kita, di mata seorang ibu, kita masih dianggap seperti anak kecil. Seperti halnya kisah mengharukan yang pernah beredar di internet berikut ini.

Liputan6.com, Henan - Tidak peduli berapa usia kita, di mata seorang ibu, kita masih dianggap seperti anak kecil. Seperti halnya kisah mengharukan yang pernah beredar di internet pada November 2019.

Adalah seorang nenek berusia 84 tahun di China yang tersenyum seperti anak kecil, setelah menerima permen dari ibunya yang berusia 106 tahun. 

Tentu saja hal itu meluluhkan banyak pengguna internet di seluruh dunia, setelah video tersebut diposting ke media sosial milik Negara China. 

Mengutip dailymail, Minggu (26/3/2023), seorang ibu bernama Wuyang yang berusia 106 tahun, diceritakan memasukan tangannya ke dalam saku baju untuk mengambil permen yang akan diberikan kepada putrinya yang juga sudah sepuh. Keduanya sedang duduk di bawah sinar matahari di depan rumah mereka di Henan, China Tengah.

Kisah mengharukan ini diabadikan setelah Bu Wuyang yang berusia 106 tahun kembali dari upacara pernikahan, dia membawa segenggam permen pernikahan, menurut Yang Gengsheng, seorang tetangga yang merekam video tersebut.

Gengsheng mengatakan bahwa putri Wuyang, bernama Yang Chengzhi, tidak dapat menghadiri pernikahan yang diadakan oleh putri dari salah satu teman Yang Gengsheng.

Wuyang pergi ke upacara sebagai tamu bersama Gengsheng. Sebelum Wuyang meninggalkan perjamuan, dia bertanya kepada mempelai wanita apakah dia bisa membawa pulang permen dan mempelai wanita mengizinkannya.

Ketika Wuyang melihat putrinya sedang bersantai di bawah sinar matahari di depan rumah mereka, dia segera mengambil permen dari sakunya dan memberikannya padanya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Yang Chengzhi, Tidak Bisa Menahan Kegembiraannya

Yang Chengzhi yang berusia 84 tahun, tidak bisa menahan kegembiraannya setelah diberi permen oleh sang ibu. Dia dan saudara perempuannya, Yang Dezhen yang berusia 78 tahun, bergiliran merawat orang tua mereka yang sudah lanjut usia tersebut. 

Chengzhi berkata dia merasakan sakit di kakinya hari itu, oleh karena itu dia tidak bisa pergi ke acara perayaan pernikahan tersebut.

"Saya tidak menyangka bahwa dia telah meminta permen untuk putrinya, itu sangat mengharukan," kata Gengsheng kepada Henan Daily.

Chengzhi adalah anak pertama dari putri Wuyang, dan adiknya yang bernama Yang Dezhen kini berusia 78 tahun. 

Kakak iparnya, Jia Shengxiu, mengatakan kepada reporter bahwa Wuyang telah menjanda pada usia 30 tahun dan membesarkan kedua anaknya sendirian.

Jia mengatakan Chengzhi dan Dezhen bergantian menjaga ibu mereka yang lahir pada 19 Maret 1913.

Berbicara tentang rahasia panjang umur Wuyang, Jia mengatakan bahwa nenek buyutnya hidup sederhana.

"Saya rasa ibu mertua saya tidak melakukan sesuatu yang istimewa. Dia suka dengan kebersihan dan sangat ramah," kata pria itu.

"Dia tidak makan sesuatu yang istimewa secara normal dan tidak pernah mengonsumsi suplemen makanan apa pun. Dia makan tiga kali sehari, dan selalu makan apa saja," ucap Jia. 

Jia juga menambahkan bahwa Wuyang sangat suka menonton TV.

"Dia sering menontonnya sampai tengah malam dan tidur dengan gembira, lalu tidur sampai keesokan paginya," tambah Jia.

 

3 dari 4 halaman

Kisah Mengharukan Lainnya

Terlepas dari itu, ternyata ada begitu kisah yang mengharukan dan inspiratif salah satunya kisah seorang ibu dan anak laki-lakinya yang difabel. Sejak lahir, mereka tak mempunyai tangan, dari lengan atas sampai telapak tangan tak punya. 

Padahal jika salah satu tangan kita sakit, kita merasa dunia sudah runtuh. Namun bagi perempuan yang bernama Linda dan anaknya, Timmy, hidup mereka terasa biasa saja, menyenangkan.

Dengan segala keterbatasan yang mereka miliki, mereka tak menyerah. Seperti dilaporkan ABC News, Linda dan Timmy yang berasal dari Chicago ini lahir dengan sindrom yang disebut Holt-Oram. 

Ini adalah kelainan genetik langka yang menyebabkan kelainan pada lengan atau dalam beberapa kasus juga terdapat juga penyimpangan fungsi hati.

Dulu Linda tumbuh seperti anak-anak lain. Dia tidak pernah merasa punya kekurangan. Dia memahami tidak bisa menggunakan tangan untuk beraktivtias seperti orang-orang biasa. Karena itu ia memanfaatkan kakinya, dan dia tidak merasa terganggu. Untungnya orangtua memperlakukan dia sama dengan saudara-saudara lain.

Baca selengkapnya disini... 

 

4 dari 4 halaman

6 Kisah Mengarukan Berkaitan Dengan Ibu

Selain itu, kisah seorang dan ibunya pasti terjadi di sekitar kita. Baik itu terkait ia dan anaknya, atau terkait dirinya dengan ibunya sendiri. Berikut ini 6 kisah mengharukan tentang seorang ibu dan anaknya. 

1. Lisa Stevens, The Woodlands, Texas

Saya dilarikan ke ruang gawat darurat dengan komplikasi dari kehamilan berisiko tinggi. Setelah berminggu-minggu berbaring di rumah sakit, saya mendapati diri saya menderita kesedihan yang tidak biasa. Suatu hari, perawat saya membawa kejutan ke kamar saya—bayi yang baru lahir bernama James.

Ibu James (yang juga mengalami kehamilan berisiko tinggi) mengirim putranya yang sehat dan berharga untuk saya gendong, bersama dengan pesan yang membesarkan hati: "Inilah alasan Anda berada di rumah sakit ini." Tiga dekade kemudian, hati saya masih dipenuhi rasa syukur untuk James dan ibunya. Dan, saya berterima kasih atas putra saya yang sehat, Hunter.

Baca selengkapnya disini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.