Sukses

Inggris dan Jerman Kerahkan Jet Tempur Typhoon untuk Cegat Pesawat Rusia

Sepasang jet tempur Typhoon Inggris dan Jerman dilaporkan mencegat pesawat pengisian bahan bakar udara-ke-udara Il-78 Midas pada Selasa (14/3/2023).

Liputan6.com, Tallinn - Angkatan Udara Inggris (RAF) dan Angkatan Udara Jerman melakukan intersepsi rutin terhadap pesawat Rusia yang terbang di dekat wilayah udara Estonia.

Sepasang jet tempur Typhoon Inggris dan Jerman dilaporkan mencegat pesawat pengisian bahan bakar udara-ke-udara Il-78 Midas pada Selasa (14/3/2023), setelah pesawat itu gagal berkomunikasi dengan kontrol lalu lintas udara Estonia.

Pilot Inggris saat ini tengah melakukan misi kepolisian udara bersama Angkatan Udara Jerman untuk pertama kalinya. Dan Inggris sendiri dalam persiapan untuk mengambil alih kepemimpinan misi NATO di Laut Baltik dari Jerman.

Meski Kementerian Pertahanan Inggris menekankan sifat "rutin" dari misi tersebut, namun hal lain yang tidak dapat diabaikan adalah fakta bahwa insiden itu terjadi di tengah ketegangan antara Barat dan Rusia atas invasi ke Ukraina.

"NATO terus membentuk landasan keamanan kolektif kita. Operasi bersama Inggris dan Jerman di Baltik dengan jelas menunjukkan tekad kolektif untuk menantang setiap potensi ancaman terhadap perbatasan NATO, sembari menunjukkan kekuatan gabungan kita," ujar Menteri Angkatan Bersenjata Inggris James Heappey seperti dikutip dari Independent, Kamis (16/3).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ketegangan Rusia dan AS

"Kami dikerahkan untuk mencegat sebuah pesawat yang mendekati wilayah udara Estonia. Kami mengidentifikasi dan memantaunya saat transit di dekat wilayah udara NATO," ungkap seorang pilot jet Typhoon dari Skuadron IX (Bomber) RAF, yang tidak disebutkan namanya.

"Setiap pesawat yang tidak berkomunikasi dengan Air Traffic Control atau pada rencana penerbangan yang diakui akan kami cegat untuk memastikan kami mengetahui siapa mereka dan menjaga keselamatan penerbangan bagi semua pengguna wilayah udara."

Rincian misi datang di tengah ketegangan antara Rusia dan Amerika Serikat (AS), setelah AS menuduh jet tempur Rusia menghantam baling-baling drone pengintainya di Laut Hitam.

Insiden itu kemudian menyebabkan AS menjatuhkan drone tersebut.

Sementara itu, versi Rusia menyebutkan bahwa pesawat tanpa awak AS bermanuver dengan tajam dan jatuh ke air setelah bertemu dengan jet tempur Rusia yang bergegas mencegatnya di dekat Krimea. Moskow bersikeras tidak melepaskan tembakan atau menabrak pesawat AS.

Insiden itu disebut menandai pertama kalinya sejak Perang Dingin sebuah pesawat AS dijatuhkan setelah bertemu dengan pesawat perang Rusia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.