Sukses

Di Balik OST Piala Dunia 2022 Ada Penari Indonesia Tampil Bareng Jung Kook BTS, Ini Ceritanya

Nama Yoshie Patricia Angeleque sempat jadi sorotan pada momen Piala Dunia 2022 ini, pasalnya penari latar Indonesia itu terpilih tampil dalam video musik lagu piala dunia, "Dreamers" yang dinyanyikan oleh Jung Kook BTS.

Liputan6.com, Doha - Nama Yoshie Patricia Angeleque sempat jadi sorotan pada momen Piala Dunia 2022 ini, pasalnya penari latar Indonesia itu terpilih tampil dalam video musik lagu piala dunia, "Dreamers" yang dinyanyikan oleh Jung Kook BTS, yang menurutnya sangat profesional dan selalu menghormati.

Mengutip VOA Indonesia, Minggu (11/12/2022), Yoshie Patricia Angeleque, diketahui sudah menetap di Qatar sejak Oktober 2021 lalu.

Hingga kini video musik lagu “Dreamers” yang dibawakan oleh personel BTS, Jung Kook, dan penyanyi asal Qatar, Fahad Al Kubaisi, telah ditonton lebih dari 61 juta kali.

Dreamers,” yang merupakan salah satu lagu resmi Piala Dunia 2022 ini juga telah berhasil mendominasi beragam tangga lagu di berbagai negara dan tengah menduduki posisi nomor 1 di tangga lagu Billboard World Digital Song Sales untuk penjualan lagu digital dalam dua minggu terakhir.

Hal ini tidak hanya menjadi prestasi dan coretan sejarah baru bagi Jung Kook, namun juga membanggakan bagi Indonesia, ketika mengetahui ada Yoshie, sosok penari latar asal Indonesia yang terpilih untuk tampil dalam klip video musik “Dreamers.” 

Terlibat Proyek Rahasia

Semua ini berawal ketika Yoshie Patricia Angeleque terpilih untuk tampil dalam video musik lagu “Light the Sky,” yang juga menjadi salah satu lagu resmi piala dunia 2022 yang dibawakan oleh Nora Fatehi, Balqees, Rahma Riad, Manal & RedOne. Ia berhasil terpilih setelah sebelumnya melalui proses audisi untuk bergabung di sebuah agensi.

Setelah menanda-tangani kontrak, Yoshie dan sekitar 60 penari yang berasal dari berbagai negara mengikuti pelatihan intensif selama kurang lebih 14 hari. Proses syuting pun berlangsung selama 3 hari, yang diantaranya bisa memakan waktu sekitar 12 jam.

Yoshie pun tidak menyangka jika ada kesempatan untuk tampil lagi usai penggarapan video musik tersebut.

“Awalnya memang sudah ada desas desus nanti (untuk) opening akan ada artis yang sangat terkenal. Cuma kita belum tau artis siapa. Dan ternyata diminta kembali oleh agensi untuk nari di video klip "Dreamers", yang di mana lagu itu akan dibawakan oleh Jung Kook. Yang untuk lagunya sendiri, kita baru dengar ketika kita (latihan) di hari pertama,” ujar Yoshie saat dihubungi oleh VOA.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Terpilih dari 20 Penari, Satu-Satunya Orang Indonesia

Yoshie adalah satu di antara sekitar 20 penari yang terpilih untuk tampil dalam video musik berdurasi lebih dari 4 menit itu.

Yoshie adalah satu-satunya penari asal Indonesia. Ia mengikuti pelatihan intensif selama 4 hari, diikuti dengan proses syuting selama 3 hari. Salah satu tempat yang menjadi lokasi syuting adalah Souq Waqif, sebuah pasar tradisional di Doha, Qatar.

"Latihan 4 hari, kita hanya dancer sendiri. Lalu ketika kita syuting, tiga hari, ketika hari pertama itu kita syutingnya di Souq Waqif, dimana pas di sana Jung Kook-nya datang langsung ke set (lokasi syuting). Jadi kita baru ketemu Jung Kooknya pas di set," cerita Yoshie kepada VOA.

Sebagai penari latar untuk video musik “Dreamers,” Yoshie tidak hanya dituntut secara profesional untuk “menarikan tarian yang bagus,” tetapi juga harus menanda-tangani kontrak khusus dan tidak boleh membocorkan proyek ini hingga video musiknya dirilis secara resmi.

“Kita itu enggak boleh bawa (handphone) ke (lokasi syuting). Jadi pupus sudah harapan kita untuk selfie-selfie dan kita buat foto-foto ada Jung Kook-nya, ya itu enggak bisa,” jelas ibu dari tiga anak ini.

“Kalau video klip-nya udah keluar, udah launching, secara official, baru kita boleh-lah posting fotonya, posting behind the scene-nya baru boleh. Tapi (sebelumnya), kita sudah (terikat) kontrak, kita enggak boleh cerita ke mana-mana,” tambahnya.

“Videonya keren!" ujar Donna Rifai, ARMY (panggilan penggemar BTS) asal Indonesia di Washington, D.C.

"Ada penari Indonesia itu OK banget! Ikut bangga dia terpilih," tambahnya.

 

3 dari 4 halaman

Tantangan

Namun, Yoshie mengaku cukup menjadi tantangan bagi para penari latar yang bekerja sama dengan Jung Kook, khususnya karena banyak yang “nge-fans” dengan BTS.

“Ada momen lucu sih paling ya,” ujarnya Yoshie sambil tertawa.

“Ketika hari pertama kita syuting si Jung Kook masuk. Ketika Jung Kook-nya masuk, (semua orang) kayak, ‘oh iya, iya, iya, kita harus be professional, be professional.’ Walaupun kita (kagum), tapi kita harus be professional,” kata lulusan Institut Bisnis dan Informatika Indonesia di Jakarta ini.

Kesan Bersama Jung Kook

Jung Kook yang berusia 25 tahun digambarkan oleh Yoshie sebagai sosok yang “sangat profesional.”

“Setiap apa yang diminta oleh sutradara, ‘oh, kamu nanti sebelah sini ya, oh, nanti syutingnya, kameranya mesti lewat sini ya. Dia selalu mengikuti. Dia tuh enggak pernah, ‘ah saya enggak mau ah,’” cerita Yoshie.

“Dia mengikuti apa yang diminta sutradara-nya. Sesusah apa pun, seribet apa pun, dia tetap (mengikuti),” tambah perempuan yang pernah bekerja di Willy Soemantri Music School dan Jaya Suprana Performing of Art di Indonesia ini.

Tidak hanya itu, Yoshie mengatakan walau Jung Kook memiliki aura seorang artis dari cara dia berjalan dan gerak-geriknya, namun, dia tetap menyapa orang-orang yang ia temui.

“Ketika masuk dia langsung melihat kita masing-masing, terus dia (bilang hai). (Lalu) dia itu bow (red.membungkuk) ke kita, seperti layaknya orang Korea kalau menghormati orang lain ya. Dan enggak cuman ke penari saja, dia ke setiap kru, dia selalu bow,” kata perempuan yang pernah menjadi penari latar untuk video musik kelompok Nidji di Indonesia ini.

Namun, dibalik kesuksesan video musik “Dreamers” ini tentu saja ada tantangan tersendiri dalam proses penggarapannya. Menurut Yoshie, setiap lokasi syuting memiliki “tantangannya sendiri-sendiri.” Seperti tempat yang terbatas saat melakukan syuting di pasar tradisional Souq Waqif.

“Tempatnya terbatas, orangnya banyak. Jadi kita nanti ada yang di dalam, ada yang di luar. Begitu juga ketika kita menari, awalnya itu, blocking-nya mestinya menyamping panjang, tapi jadi lurus ke belakang,” jelas Yoshie.

“Tapi so far, kita tuh (sebagai penari) di sana, semua sangat enjoy. Dan kita sangat profesional untuk melakukan itu,” tambahnya.

 

 

4 dari 4 halaman

Kesan Tersendiri

Bagi Yoshie, pengalaman bisa bekerja sama dengan artis yang sangat terkenal, seperti Jung Kook pun meninggalkan kesan tersendiri.

“Kita sangat menikmati peran kita sebagai back dancer-nya dia. Itu semua tuh, segala capek kita selama berhari-hari, latihan tengah malam, itu kebayar semuanya,” ujar perempuan.

Setelah melihat video musik “Dreamers,” Yoshie pun mengatakan, “luar biasa pastinya, keren banget.” Salah satu unggahannya di Instagram mengenai keterlibatannya dalam video musik “Dreamers” mengundang banyak pujian. Apalagi mengingat bahwa tak pernah ia berpikir untuk kembali terjun ke dunia tari setelah berkeluarga.

Setelah pindah ke Qatar dan anak-anaknya sudah mulai bersekolah, Yoshie kemudian bertekad untuk mengisi waktu luangnya untuk belajar menari lagi. Ia pun bergabung dengan berbagai komunitas tari di Qatar dan kerap tampil di berbagai acara.

“Saya kemudian di kontak dengan agensi di sini, saya diminta CV-nya, lalu diminta datang untuk audisi, dan sampai sekarang seperti inilah,” kenangnya.

Sempat dibilang terlambat saat baru mulai belajar menari balet diumurnya yang ke-18 tahun dan sempat ikut menari di gereja kecil, Yoshie mengatakan bahwa “proses belajar itu enggak (mengenal) umur.”

Bagi Yoshie, lirik dalam lagu “Dreamers” “sangat mengena sekali.” Seperti lirik dalam lagu “Dreamers,” yang mengatakan:

Look who we are, we are the dreamers

We make it happen, ’cause we believe it

Lihat siapa kami, kami adalah para pemimpi

Kami akan membuat mimpi ini menjadi kenyataan, karena kami percaya akan mimpi ini

“Karena ketika kita jadi pemimpi, jangan cuman bermimpi, tapi kita harus melakukan juga, passion kita, dan sometimes beberapa (dari) kita dengan seiring berjalan dengan waktu, seiring berjalan dengan umur, menghadapi berbagai macam kerikil, halangan, lalu kita setop buat (mengejar) passion kita. Tapi buat saya, (terus lakukan saja),” ujar Yoshie.

Ia menambahkan, jika Anda mencintai apa yang Anda lakukan, artinya hal itu sangat berarti bagi kehidupan Anda.

“Tetap lakukan apa yang dicita-citakan dan suatu hari itu akan terwujud,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.